Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Manajemen PT Persaudaraan Sepakbola Makassar (PT PSM) resmi melaporkan wasit asal Iran, Bonyadifard Mooud kepada PSSI, terkait keputusan kontroversialnya yang tidak mengesanhkan gol Wiljan Pluim dengan alasan Handsball.
Padahal sudah jelas-jelas di rekaman tidak ada handsball tersebut.
Laporan ini dibawa langsung oleh CEO Munafri Arifuddin bersama dengan Media Officer Andi Widya Syadzwina dan Wakil Ketua Panpel, Yahya di kantor PSSI, Rabu (16/8/2017).
Ketiganya diterima langsung oleh Wakil Ketua Joko Driyono di ruang kerjanya.
Kendati pihaknya pesimistis keputusan kontroversial itu dicabut, Munafri ingin hal ini menjadi pelajaran berharga bagi PSSI agar jangan asal mendatangkan wasit asing ke Indonesia.
"Tapi perhatikan juga track recordnya. Jangan asal mendatangkan saja tanpa dilihat kinerjanya selama ini, karena sangat merugikan tim," ujar Appi, sapaan akrap Munafri.
Tak hanya itu saja diprotes, tapi juga kartu kuning Wiljan, tak lama setelah golnya tidak disahkan.
"Wajar dong kalau emosi, golnya tidak disahkan padahal jelas bukan handsball. Dia (Wiljan) tidak melakukan tindakan apapun, termasuk aksi kepada wasit," ujarnya.
"Hanya berteriak mengapa golnya tidak sah, eh malah dikartu kuning. Ini kami pertanyakan," ujarnya.
Menurut Appi, masalah kian meruncing tatkala Robert Rene Alberts juga diusir keluar lapangan.
Sebagai pelatih, ia menilai Robert pantas membela pemainnya di lapangan, termasuk adanya putusan tidak populer itu.
"Makanya kami ingin PSSI bisa memproses dengan baik keluhan kami ini, karena jelas sangat merugikan tim kami,"katanya.
Selain Bonyadifard Mooud (wasit utama), dalam pertandingan itu juga ada Mirzabeigi Ali (Asisten Wasit I) dan Alinezhadian Saeid (Asisten wasit II).
PSSI mendatangkan satu set wasit asing tiap pekannya.
Berita ini telah tayang di Tribun Timur, Rabu (16/8/2017), dengan judul Resmi Melapor ke PSSI, Munafri: Jangan Asal Datangkan Wasit Asing