Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Sudah jatuh, tertimpa tangga pula. Ungkapan ini sepertinya cocok disematkan kepada Pelatih PSM, Robert Rene Alberts.
Bagaimana tidak, setelah dijatuhi sanksi berupa larangan mendampingi tim di bench, ia juga didenda Rp 15 juta.
Namun dari rilis hasil sidang Komisi Disiplin (Komdis) PSSI, ternyata pelatih berkebangsaan Belanda itu juga dilarang masuk ke ruang ganti pemain.
Hal ini merupakan buntut dari protes kerasnya terhadap wasit Iran Bonyadifard Mooud saat PSM melawan Persija di pekan ke-20 Liga 1.
Terkait sanksi ini, Robert justru tertawa dan mengatakan, "Saya hanya bisa menertawai semua ini."
"Kita yang tidak melakukan kesalahan dan hanya menjadi korban, justru disanksi. Sementara wasit itu (Bonyadifard Mooud) justru bisa bertugas memimpin pertandingan lainnya, sangat lucu," ujar Robert sebelum keberangkatan tim ke Malang.
Menurutnya hal Ini menjadi bukti, bahwa orang-orang yang mengurus sepakbola di Indonesia belum profesional.
Walau dilarang masuk hingga ruang ganti, namun ia sebelumnya sudah mempersiapkan strategi untuk diterapkan pemain di lapangan.
Ia sudah berkomunikasi dengan para asisten pelatihnya, untuk bekerja kolektif membimbing pemain selama 2x45 menit.
Seperti diketahui sebelumnya, sanksi ini diberikan kepada Robert usai ia diusir oleh wasit laga PSM versus Persija, Bonyadifard Mooud.
Robert kala itu protes lantaran gol Wiljan Pluim dianulir wasit asal Iran itu dengan alasan handsball, padahal dari rekaman jelas-jelas tidak terjadi.