Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

PSSI Berharap FIFA Tidak Jatuhkan Hukuman untuk Indonesia

By Mochamad Hary Prasetya - Minggu, 3 September 2017 | 17:13 WIB
Security Officer, Nugroho Setiawan (kiri) bersama Sekjen PSSI, Ratu Tisha (dua dari kiri) dalam jumpa pers terkait insiden ledakan petasan yang memakan korban jiwa saat Indonesia vs Fiji di Stadion Patriot Candrabhaga, Kota Bekasi, Sabtu (2/9/2017) petang. (MOCHAMAD HARY PRASETYA/BOLASPORT.COM)

Sekretaris Jenderal (Sekjen) PSSI, Ratu Tisha Destria, sangat berharap FIFA tidak memberikan hukuman berat kepada PSSI usai tragedi meninggalnya salah satu suporter Timnas Indonesia, Catur Juliantono.

Suporter malang itu tutup usia selepas pertandingan melawan Fiji di Stadion Patriot, Bekasi, Jawa Barat, Sabtu (2/9/2017). 

Catur meninggal setelah kepalanya terkena petasan yang dilesatkan oleh salah satu pendukung Indonesia dari Tribun Selatan ke Tribun Timur, di mana ia berada.

Tisha sudah melaporkan semua kejadian yang terjadi dalam pertandingan melawan Fiji ke Federasi Sepak Bola Asia (AFC).

Wanita berkacamata itu juga memberikan keterangan secara detail kepada AFC apa yang sebenarnya terjadi sehingga Catur meninggal dunia.

"Semalam saya sudah report ke AFC dan selanjutnya kita tunggu tanggapan dari FIFA seperti apa," ucap Tisha, saat ditemui BolaSport.com di kediaman rumah Catur yang terletak di Kampung Sumur Utara, Klender, Jakarta Timur, Minggu (3/9/2017).

"Secara informasi kita sudah komunikasi tapi belum ada balasan. Saya berharap cuma denda uang dan tidak ada sanksi lainnya dari FIFA," sambung Tisha.

Tisha siap memberikan penjelasan secara detail kepada FIFA apabila mereka menanyakan terkait meninggalnya Catur dan mengapa adanya petasan di dalam Stadion Patriot.

Saat ini ia berpesan kepada semua masyarakat Indonesia agar tidak mengeshare video-video Catur yang terkena petasan di dalam Stadion Patriot.

"Kita akan jelaskan bahwa video pertandingan tertib dan kita butuh kerja sama dari semua masyarakat," kata Tisha.

"Saya berharap semua element diam untuk tidak men-share video lainnya karena ditakutinya nanti FIFA beranggapan pertandingan itu rusuh dan kami akan mendapatkan sanksi yang lebih berat. Itu yang kita takutkan," tutup Tisha.