Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Manajemen Persela Lamongan buka suara soal penyebab mundurnya Herry Kiswanto dari jabatannya sebagai pelatih kepala.
Sekretaris tim Persela Lamongan, Muji Santoso, mengatakan, saat memutuskan keluar dan berpamitan dengan manajemen, alasan utama Herkis keluar ialah karena merasa gagal menjadi pelatih.
Pasalnya, pada putaran Liga 1, Persela yang semula selalu berada di 10 besar klasemen, harus turun diposisi bawah dan nyaris masuk zona degradasi.
(Baca Juga: Lewat Media Sosial, Penyerang Asing Persela Ikut Desak Herry Kiswanto Mundur)
Persela pun mengalami kekalahan beruntun dalam lima laga di putaran kedua Liga 1 ini.
"Pamitnya ke Manajemen, karena beliaunya sudah merasa gagal,sebab tim sudah kalah sebanyak lima kali berturut-turut," katanya, pada Surya.co.id, Selasa (5/9/2017).
Menurut Muji, manajemen mengaku tak dapat berbuat banyak dengan mundurnya pelatih yang akrab disapa Herkris tersebut, selain merelakan mantan kapten Timnas Indonesia era-80an itu.
Muji mengungkapkan, sebelum resmi keluar, Herkis pernah menyampaikan niatnya keluar, saat Persela Lamongan kalah 2-3 di kandang sendiri saat menghadapi Mitra Kukar, Senin (21/8/2017).
"Sebelumnya beliau sudah pernah bilang akan mundur saat kalah di kandang, lawan Mitra Kukar tapi manajemen masih mempertahankan, barang kali masih bisa diperbaiki. Tapi sekarang kami sudah merelakan," ujarnya.
Bagi manajemen Persela Lamongan, merelakan Herkis keluar dari Persela merupakan langkah yang terbaik.
(Baca Juga: Herry Kiswanto Mundur dari Kursi Pelatih Persela Lamongan)
Sebab pihak manajemen menyadari, Herkis tidak akan bekerja maksimal ketika bekerja dalam tekanan dan telah memiliki keinginan untuk mundur sejak awal apabila dipertahankan.
"Ya karena beliaunya sudah melakukan pertimbangan yang matang, kami tidak mungkin memaksa beliau untuk bertahan. Kami tahu, kerja dalam ketidaknyamanan nanti hasilnya juga tidak maksimal," tegas Muji.