Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Kurikulum Filosofi Sepak Bola Indonesia (Filanesia) coba diterapkan oleh PSSI demi Timnas Indonesia di Piala Dunia 2034.
Salah satu proses dalam menjalankan kurikulum tersebut yakni menerapkan konsep kepelatihan berjenjang yang dimulai pada timnas U-23 dan U-19.
Hal itu diungkapkan oleh Sekjen PSSI, Ratu Tisha Destria, dalam rilis yang diterima SuperBall.id dan BolaSport.com pada Jumat (24/11/2017) dini hari WIB.
"Dengan konsep ini, kami berharap terjadi komunikasi dan pembinaan yang baik pada masa transisi dari Indra Sjafri ke Bima Sakti," tutur Tisha.
Dalam Filanesia, seorang pelatih harus memiliki kemampuan dalam perencanaan, persiapan, pelaksanaan, dan evaluasi.
Selain itu, seorang pelatih juga minimal harus memiliki kompetensi inti yakni, wawasan sepak bola, kepelatihan, dan manajemen.
"Fokus PSSI kini lebih diarahkan kepada program usia muda dengan mengadopsi Filanesia yang diluncurkan pada Oktober lalu," ujar Tisha.
"Kami menyiapkan mimpi besar untuk tampil pada Piala Dunia 2034."
"Untuk mewujudkan mimpi tersebut, kita harus tampil lebih dulu di Olimpiade 2024 sebagai tolok ukur," ucap perempuan jebolan Insitut Teknologi Bandung (ITB) itu.