Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Sindiran Keras Presiden Madura United soal Cara PS TNI Boyong Rifad Marasabessy

By Adif Setiyoko - Kamis, 7 Desember 2017 | 12:00 WIB
Dua pemain Indonesia, M Rifad Marasabessy (kiri) dan Muhammad Iqbal (tengah), berusaha merebut bola dari pemain Brasil, Michael Rangel, dalam pertandingan Grup C Toulon Tournament di Stade d'Honneur Marcel Roustan, Salon-de-Provence, Prancis, pada Rabu (31/5/2017). (DOK TWITTER TOULON TOURNAMENT)

Pindahnya Rifad Marasabessy ke PS TNI mengejutkan publik dan menjadi pukulan telak bagi pendukung Madura United.

Kepindahan Rifad menuju PS TNI dilatarbelakangi oleh status pemain berusia 18 tahun tersebut sebagai prajurit TNI.

Padahal, sebelumnya Presiden Madura United, Achsanul Qosasi, telah mengumumkan pemain tersebut akan bertahan.

Achsanul menyebut bahwa Rifad akan tetap berseragam Madura United hingga 2019.

Menanggapi keputusan PS TNI tersebut, Achsanul menyampaikan bahwa Madura United akan merelakan Rifad asalkan untuk perang membela negara, bukan untuk bermain sepak bola.

(Baca Juga: Hadapi Musim 2018, Barito Putera Datangkan Dua Pemain Martapura FC)

"Jika Rifad Marasabessy, dipanggil TNI untuk perang membela negara, dengan lkhlas saya relakan," ujar Achsanul Qosasi, Rabu (6/12/2017).

"Tetapi jika untuk juga bermain sepak bola, sebaiknya jangan dipaksakan."

"Karena bermain sepak bola tidak termasuk dalam sumpah prajurit," tuturnya menambahkan.

Bagi Achsanul, pemanggilan pemain Timnas U-19 itu untuk bergabung bersama pemain berstatus tentara lainnya bukan bagian dari sumpah prajurit.

Menurut Achsanul, bek sayap kelahiran Tulehu tersebut merupakan pemain profesional dan dikontrak secara profesional.