Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Dibandingkan dengan Messi dan Ronaldo, Warganet Kritik Ketum PSSI yang Tak Suka Pemain Indonesia Berkarier di Malaysia

By Lola June A Sinaga - Kamis, 7 Desember 2017 | 18:43 WIB
Ketum PSSI, Edy Rahmayadi selepas pertemuan 18 Klub Liga 1 bersama dengan PSSI dan PT LIB di Hotel Sultan, Senayan, Jakarta Pusat, Selasa (10/10/2017). (MUHAMMAD ROBBANI/BOLASPORT.COM)

Ketua Umum PSSI, Edy Rahmayadi, menilai bahwa tak seharusnya pemain Indonesia berkarier di Malaysia.

Sejauh ini baru Evan Dimas dan Ilham Udin Armayin yang resmi berseragam Selangor FA dengan durasi kontrak satu musim.

Edy geram karena takut permainan Evan Dimas dan Ilham Udin terbaca oleh pemain-pemain Malaysia yang memperkuat timnasnya.

Terlebih Evan Dimas dan Ilham Udin merupakan dua pilar penting bagi Timnas U-23 Indonesia untuk berlaga di Asian Games 2018.

Selain Evan Dimas dan Ilham Udin, dikabarkan ada beberapa pemain Indonesia yang membela klub-klub di Malaysia, salah satunya Terens Puhiri.

"Siapa mereka? seenaknya saja mengontrak-ngontrak," kata Edy di Kantor Makostrad, Gambir, Jakarta Pusat, Rabu (6/12/2017) malam WIB.

Tawaran gaji yang lebih besar menjadi salah satu alasan Bhayangkara FC mau melepas Evan dan Ilham Udin.

Media di Malaysia juga menyebutkan bahwa Evan Dimas menjadi salah satu pemain termahal di Negeri Jiran.

"Kalau mata duitan ya repot juga kita. Gak ada jiwa nasionalisme saja. Nanti akan saya kumpulkan segera," kata Edy.

Komentar Edy ini ternyata menuai kritik dari banyak warganet.

Sebagian besar pecinta sepak bola tanah air tidak setuju dengan pemikiran Edy.

Mereka justru lebih suka jika pemain-pemain bintang Indonesia berkarier di luar negeri untuk menimba pengalaman lebih banyak.

"Hahaha, ga begitu kali pak. Bpk ni ada2 aja. Pemain profesional kan mmg begitu, bayaran termahal yg diambil. mohon bijak sedikit lah pak, ini bukan soal nasionalisme, tapi soal periuk nasi.. Bukan juga soal mata duitan, tapi org lain betani menghargai skill mereka dgn nilai lebih tinggi...lah kita maen naturalisasi melulu, gak malu apa?? Sama aja dgn cerita semut diseberang lautan ini mah," komentar akun Facebook Ting Tes.

"Hahaha, memang cukup satu bulan di bayar 20 juta di dlm negri..klu patah kaki jadi satpam ujung-ujung nya..bukan minta trima kasih sama malaysia sudah mensejahtrakan pemain kita," tambah akun Facebook Yah Aura Nadila Aura.

Tidak hanya itu, bahkan beberapa warganet sampai menyerbu Instagra Edy untuk menyampaikan komentarnya.

Salah satunya meminta Edy untuk melihat bagaimana bintang sepak bola sekelas Lionel Messi dan Cristiano Ronaldo justu sukses di negeri orang.

"Gapapa pak pemain indo maen di luar negri pak buat nambah ilmu, mental dan pengalaman bertanding,, pemain sekelas messi dan ronaldo aja main diluar negaranya kok," tulis akun @m.akmal989.

Memang jika kita lihat di Eropa, kebanyakan pemain bintang justru sukses saat berkarier di negara tetangga.

Messi yang meninggalkan Argentina sejak 10 tahun, kini menjadi pemain terbaik yang berhasil merebut lima Ballon d'Or bersama Barcelona.

Sedangkan Ronaldo meninggalkan klub asal negaranya, Sporting Lisbon, dan mejajaki karier bersama Manchester United sejak umur 18 tahun.

Enam tahun kemudian dia berhasil menarik minat salah satu tim raksasa dunia, Real Madrid, dan menjadi bintang disana.

Kesuksesan Ronaldo di negeri orang menjadi bukti nyata bahwa hal itu tak menjadi masalah setelah dia dan timnya berhasil membawa Timnas Portugal meraih juara Piala Eropa 2016.

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P