Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Kehadiran Badan Liga Sepak bola Pelajar Indonesia (BLiSPI) di Provinsi Riau disambut antusias oleh komunitas sepak bola usia dini dan muda.
Terlebih setelah dikukuhkannya Kepengurusan BLiSPI Provinsi Riau masa bakti 2017-2021 yang dipimpin Ketua Umum, Agus Syamsir.
Prosesi pengukuhan Agus Syamsir beserta jajarannya dilakukan langsung oleh pendiri BLiSPI, Teguh Raharjo di Royal Ballroom Hotel Grand Zuri Pekanbaru, Rabu (27/12/2017).
Pengukuhan turut disaksikan oleh Kadispora Riau, Doni Aprialdi, Ketua Umum BLiSPI Pusat, Subagja Suihan, mantan pelatih Timnas U-19 yang juga penasehat BLiSPI, Indra Sjafri, Ketua Harian Dani Septia Iskandar dan Sekjen Rusman.
Ketua Umum BLiSPI Riau Agus Syamsir mengatakan seluruh yang dilantik merupakan pecinta sepak bola.
Seluruhnya terdiri dari pelatih, wasit dan pembina sekolah sepak bola.
"Kami siap mengembangkan sepak bola Riau namun kami butuh dukungan," kata Agus.
(Baca Juga: Ramaikan Persaingan Kiper Arema FC, Kartika Ajie Bidik Target Juara Liga 1 2018)
Agus menegaskan BLiSPI Riau membutuhkan dukungan untuk mencetak Evan Dimas dan Egy Maulana yang baru.
Agus menyatakan sebenarnya atmosfer sepak bola usia dini cukup bagus.
Terbukti cukup banyak jumlah sekolah sepak bola di Riau.
"Kalau kompetisi ramai, mudah-mudahan sepak bola Riau akan kembali bergairah," tandas mantan manajer PS Siak ini.
Ketua Umum BLiSPI Pusat, Subagja Suihan, menyambut gembira terbentuknya kepengurusan BLiSPI Provinsi Riau.
Subagja mengatakan BLiSPI lahir karena kepedulian pada pembinaan sepak bola usia dini dan usia muda.
Tujuannya mencari dan mengembangkan bibit-bibit pemain berbakat di seluruh daerah yang ada di Indonesia, untuk dilatih dan dibina agar bisa menjadi pemain timnas yang siap membela Indonesia di berbagai ajang sepak bola internasional.
Gagasan pendirian BLiSPI mendapat respon positif dan dukungan dari Menpora Imam Nahrawi dan Ketua Umum PSSI, Letjen TNI Edy Rahmayadi, kedua tokoh olahraga nasional ini bahkan bersedia menjadi Dewan Pembina BLiSPI.
"BLiSPI dibentuk oleh Kemenpora dan PSSI. BLiSPI lahir murni untuk pembinaan."
"Dilandasi pemikir-pemikir yang hebat di bidang pembinaan sepak bola," ujar Subagja.
(Baca Juga: Aremania Terlibat dalam Sesi Latihan Arema FC)
"BLiSPI dibentuk untuk membantu program Kemenpora dan PSSI khususnya dalam pembinaan sepak bola usia dini dan usia muda."
"Program sudah berjalan dengan menggulirkan liga sepak bola pelajar Piala Menpora pada tiga kategori usia yaitu 9, 11 dan 14 tahun sejak 2014."
"Tahun ini BLiSPI telah melibatkan sebanyak 87.600 atlet di liga sepak bola pelajar Piala Menpora 2017."
"Alhamdullilah kita sudah berhasil mensuplai pemain untuk Timnas U-16 PSSI."
"80 persen pemainnya adalah hasil liga sepak bola pelajar Piala Menpora," tambah pria peraih penghargaan Golden Award SIWO PWI Pusat 2017 untuk kategori Pembina Sepak Bola Usia Dini ini.
Subagja berharap kepengurusan BLiSPI Provinsi Riau dapat bersinergi dan solid.
"Dengan terbentuknya Blispi Provinsi Riau. Mudah-mudahan dapat bekerjasama dengan Blispi Pusat. Menciptakan pemain-pemain handal. Harapan saya kepengurusan ini solid dan berjalan lancar," harapnya.
"Yang namanya organisasi kan dinamis. Pasti ke depan ada perbedaan pandangan diantara pengurus."
"Pesan saya, satukan perbedaan itu untuk kepentingan sepak bola usia dini dan usia muda Indonesia," tandasnya.
Aura Positif
Optimisme yang sama dilontarkan Asdep Sentra dan SKO Kemenpora Teguh Raharjo.
Dalam sambutannya usai pengukuhan, Teguh mengaku merasakan aura yang sangat positif yang terpancar dalam prosesi pengukuhan kepengurusan BLiSPI Provinsi Riau.
"Kita tidak bisa Piala Dunia kalau usia dini tidak kita garap. Saya membaca aura positif sekali."
"Biasanya kalau sesuatu mau berhasil auranya terasa sekali. Ini positif untuk ke depan," ujar Teguh yang merupakan pendiri Blispi
Teguh menegaskan pembinaan sepak bola usia dini tidak bisa secara parsial dan tidak bisa sendiri.
Dikatakan, pemerintah tidak bisa apa-apa tanpa stakeholder.
"8 bulan lalu, Presiden Jokowi mengadakan rapat terbatas membahas percepatan pembangunan sepak bola Indonesia. Saya termasuk salah satu anggota tim perumusan. Sudah finalisasi," tutur Teguh Raharjo.
"Isi dari rumusan adalah merancang strategi khusus pembinaan sepak bola Indonesia."
"Pemerintah dengan sejumlah kementerian dan lembaga bergotong royong untuk membantu PSSI agar impian masyarakat yang ingin Indonesia lolos Piala Dunia dapat terwujud. Ada Peraturan Presidennya," imbuhnya.
Guna memuluskan ambisi tersebut ada berbagai faktor yang harus digarap maksimal. Antara lain, SDM yang meliputi atlet, pelatih, wasit dan sarana prasarana.