Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Liga Thailand dan Malaysia berbeda dengan Indonesia soal regulasi pemain asing.
Di Indonesia menerapkan sistem 3-1 untuk pemain asing.
Itu berarti tiga pemain boleh mengambil dari negara mana saja dan satu pemain khusus pemain dari Asia.
Sementara di Thailand dan Malaysia telah menerapkan sistem 3-1-1 untuk pemain asing.
Artinya, setiap klub boleh mendatangkan lima pemain asing.
Dari lima pemain itu, tiga pemain boleh berasal dari negara mana saja, satu khusus untuk pemain Asia, dan satu khusus untuk pemain dari ASEAN.
(Baca Juga: Andik Vermansah Resmi Berseragam Kedah FA)
Tercatat ada 12 pemain asing dari negara ASEAN yang akan tampil di Liga Thailand 1.
Sementara di Liga Super Malaysia, pemain asing dari negara ASEAN berjumlah 15 pemain.
Berikut daftar pemain asing dari negara ASEAN yang berlaga di Liga Thailand dan Liga Malaysia:
Singapura: Gabriel Quak (Navy), Zulfahmi Arifin (Chonburi)
Brunei: -
Malaysia: Kiko Insa (Bangkok Glass)
Thailand: --
Indonesia: Terens Puhiri (Port)
Vietnam: Michal Nguyen (Air Force Central), Hoang Vu Samson (Buriram United)
Filipina: Michael Falkesgaard (Bangkok United), Hikaru Minegishi (Pattaya United), Mark Hartmann (Ubon UMT United)
Laos: -
Kamboja: -
Myanmar: Kyaw Ko Ko (Chiangrai United), Aung Thu (Police Tero), Nanda Lin Kyaw Chit (PT Prachuap)
Singapura: Hariss Harun (JDT), Shahdan Sulaiman (Melaka United), Safuwan Baharudin (Pahang), Faris Ramli (PKNS)
Brunei: -
Malaysia: --
Thailand: -
Indonesia: Andik Vermansah (Kedah), Ferdinand Sinaga (Kelantan), Achmad Jufriyanto (Kuala Lumpur), Evan Dimas (Selangor), Ilham Udin Armaiyn (Selangor)
Vietnam: -
Filipina: Alvaro Silva (Kedah), Misagh Bahadoran (Perak)
Laos: -
Kamboja: Prak Mony Udom (Negeri Sembilan), Chan Vathanaka (Pahang), Keo Sokpheng (PKNP), Thierry Bin (Terengganu)
Myanmar: -
Sedangkan di Indonesia, tak ada satu pun pemain asing dari negara ASEAN yang akan tampil di Liga 1 musim 2018.
Seperti dikutip SuperBall.id dari Fox Sports Asia, Jumat (9/2/2018), Indonesia diharapkan bisa mengikuti Thailand dan Malaysia soal regulasi pemain asing.
Tujuannya agar ada kebanggaan tersendiri dari negara tersebut apabila pemainnya bersinar di negara lain, khususnya negara ASEAN.
Selain itu, belanja pemain di ASEAN juga terbilang relatif murah, bebas risiko dan menawarkan banyak potensi.