Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Pemain yang Baru Dinaturalisasi Ini Lapar Gelar dan Gol

By Aidina Fitra - Senin, 5 Maret 2018 | 08:39 WIB
Striker Sriwijaya FC, Alberto Goncalves melakukan seleberasi setelah mencetak gol dalam pertandingan Liga 1 2017 di Stadion Gelora Sriwijaya, Jakabaring. (NOVERTA SALYADI/BOLASPORT.COM)

Pemain Sriwijaya FC Alberto Goncalves berhasil membungkam kritikan pedas yang meragukan kemampuannya.

Di final Piala Gubernur Kaltim 2018, pemain yang disapa Beto itu sukses menyumbangkan satu dari tiga gol yang membawa Sriwijaya FC merenggut gelar juara dari Arema FC.

Bermain di Stadion Palaran, Samarinda, Minggu (4/3/2018), Sriwijaya FC berhasil memenangkan laga final dengan skor 3-2 atas pasukan Singo Edan.

Selain Beto, dua gol lainnya dicetak Novan Sasongko dan Hamka Hamzah.

Beto yang baru saja dinaturalisasi tak hanya memberikan gelar untuk klubnya Sriwijaya FC.

(Baca Juga: Djanur Semakin Puas dengan Performa Skuat PSMS Medan)

Tapi, Beto juga berhasil meraih gelar top scorer Piala Gubernur Kaltim 2018.

Sebanyak empat gol diciptakannya dari babak penyisihan sampai final.

Beto mengaku setelah menjuarai Piala Gubernur Kaltim 2018, dia masih lapar gelar.

Pemain yang baru saja dinaturalisasi itu tak peduli kritikan yang meragukan serta meremehkan kemampuannya.

"Kadang orang di luar hanya menilai sepihak dan hanya berdasarkan pengamatan saja," kata Beto, dikutip SuperBall.id dari Sriwijaya Post, Senin (5/3/2018).

Beto mencontohkan kejadian yang paling pahit ketika dirinya dituduh komentator televisi memiliki hubungan yang tak harmonis dengan rekan setimnya, Manuchekhr Dzhalilov.

Kritikan pedas pun akhirnya mengerumuninya setelah laga kedua babak penyisiha Grup B Piala Gubernur Kaltim melawan Madura United.

Beto dianggap bermain individualis atau mengabaikan rekan setimnya.

Sekarang semua kritikan itu sudah terbantah berkat kerja sama seluruh pemain.

(Baca Juga: PSMS Medan Belum Turunkan Pemain Asing Terbaru, Ternyata Ini Alasannya)

"Saya dan Manuchekhr Dzhalilov hanya tertawa mendengar berita itu, sekarang mereka mau bicara apa lagi. Paling penting semua pemain bekerja keras," ungkap Beto.

Soal gelar top scorer yang diraihnya, Beto mengaku tak pernah menginginkannya.

Beto lebih senang timnya meraih gelar juara ketimbang peruntukkan pribadi.

"Kalau boleh memilih, saya lebih senang tim juara ketimbang jadi top scorer," tegas Bento.

“Sebagai warga negara Indonesia yang baik, saya harus siap bila diminta. Tetapi jika tidak, maka saya akan tetap memberikan yang terbaik untuk SFC,” pungkasnya.

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P