Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Gaji Pemain Indonesia yang Kini Bermain di Liga Thailand Belum Dibayar oleh Sriwijaya FC

By Mochamad Hary Prasetya - Minggu, 5 Agustus 2018 | 16:18 WIB
Bek Khon Kaen FC, Rudolof Yanto Basna (kanan) mendapatkan pertolongan dari tim medis timnya saat menjamu Kasetsart FC pada laga pekan ke-22 Liga Thailand 2 2018, 29 Juli 2018. (Dok. Khon Kaen FC)

Pemain asal Indonesia, Yanto Basna, mengungkapkan bahwa ia juga belum menerima bayaran gaji dari mantan klubnya, Sriwijaya FC.

Padahal, Basna saat ini sudah berkarier di salah satu klub kasta kedua Liga Thailand, KhonKhaen FC.

Pada Liga 1 2017, Basna sempat memperkuat Sriwijaya FC selama satu musim. Di musim berikutnya, mantan pemain Persib Bandung itu memutuskan untuk melanjutkan karier profesionalnya di Negeri Gajah Putih.

Meskipun sudah enam bulan di Thailand, Basna mengaku bahwa manajemen Sriwijaya FC masih menunggak gajinya. Bahkan, totalnya itu bisa mencapai puluhan juta rupiah.

Saat ini Sriwijaya FC memang sedang bermasalah terkait finansial. Klub berjulukan Laskar Wong Kito itu sampai-sampai mengevaluasi dan melepas pemain bintangnya lantaran kesulitan membayar gaji.

“Saya pemain lama belum dibayar sebulan yang bulan Desember, nominalnya Rp 50 juta,” kata Basna saat dihubungi wartawan.

(Baca juga: Selepas Jeda Tanpa Gol, Persib Tetap Pulangkan Sriwijaya FC dengan Tangan Hampa)

Basna mengatakan bahwa ia sudah menanyakan tunggakan gaji itu kepada Manajer Keuangan Sriwijaya FC, Robbiomar Razzi. Pesepakbola asal Jayapura itu juga menanyakan kepada Sekretaris Sriwijaya FC, Achmad Haris.

“Semua saling lempar termasuk manajer,” kata Basna.

“Sejauh ini saya masih mau coba cara kekeluargaan, belum jalur hukum karena saya menghargai Sriwijaya FC. Saya soalnya pernah di U-21 Sriwijaya,” kata Basna menambahkan.

Lebih lanjut Basna menilai bahwa permasalahan gaji di Sriwijaya FC tak lepas dari politik yang saat ini sedang terjadi. Ya, Presiden Sriwijaya FC, Dodi Reza, sebelumnya mencalonkan diri menjadi Gubernur Sumatera Selatan, namun keinginannya itu gagal.

Suporter Sriwijaya FC juga kecewa dengan adanya politik di klub kebanggaannya tersebut. Bahkan, belum lama ini suporter Sriwijaya FC meluapkan emosinya dengan melemparkan kursi di Stadion Gelora Jakabaring, Palembang, seusai timnya kalah dari Arema FC.

“Gara-gara itu klub rugi. Seharusnya sepak bola dan politik tidak boleh dicampur urusannya,” kata Basna.

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P