Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Timnas U-23 Palestina bukan tim sembarangan meski negara mereka terus menerus dilanda perang.
Mereka sukses melaju sampai babak perempat final Piala Asia U-23 2018 dan kini tengah memuncaki klasemen sementara Grup A cabang sepak bola Asian Games 2018.
Untuk publik Indonesia, prestasi Palestina pada ajang internasional menjadi sesuatu yang mengundang rasa penasaran.
Misalnya, bagaimana fasilitas olah raga yang ada atau bagaimana para pemain menempa diri mereka dalam sebuah kompetisi di tengah konflik yang tak kunjung berakhir.
Faktanya, Palestina punya kompetisi sepak bola resmi yang sudah berjalan rutin sejak 2008 di mana pada musim 2010/11 dijalankan secara profesional.
Adalah West Bank Premier League yang merupakan kompetisi kasta tertinggi sepak bola Palestina.
(Baca Juga: Cedera, Satu Bek Timnas U-23 Indonesia Dilarikan ke Rumah Sakit)
Bahkan ada juga Gaza Strip Premier League yang termasuk kompetisi tertinggi dalam piramida kompetisi sepak bola di Palestina.
"Ada enam lapangan yang bisa dipakai untuk training center bagi timnas Palestina," kata gelandang timnas U-23 Palestina Mohammed Rashid kepada wartawan.
"Kami sempat menjalani TC di sana. Selain itu kami juga sempat menggelar dua laga uji coba di Oman," ujarnya.
Selain itu, mereka sempat mengikuti turnamen Vinaphone Cup 2018 dan menjadi runner-up pada ajang internasional yang telah digelar di Vietnam pada 2004-2012 dan 2018.
Manajer timnas U-23 Palestina, Islam Masharqa dalam wawancara khusus dengan BolaSport.com pada 10 Agustus 2018, mengatakan bahwa mereka punya impian tinggi.
"Federasi kami (Palestinian Football Association) lebih mementingkan pengembangan timnas U-23 (di Asian Games 2018). Buktinya kami punya 16 atau 17 pemain yang lahir 1997," kata Islam Masharqa kepada BolaSport.com saat itu.
"Padahal turnamen ini sebenarnya bisa untuk pemain kelahiran 1995. Ini untuk persiapan kualifikasi Piala Asia 2020 yang akan dimulai Maret 2019," tuturnya.
"Dan juga ajang persiapan menuju (Olimpiade) Jepang 2020, dan target utama kami adalah meloloskan tim ini ke Olimpiade di Tokyo tahun 2020," ucap pria yang baru berusia 27 tahun itu.
Dengan fakta-fakta itu, Palestina tak pernah menghentikan mimpi mereka meski situasi dalam negeri tidak menguntungkan.
Bagaimana dengan Indonesia?