Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Melalui unggahan di akun Instagram pribadi, Bima Sakti membeberkan petuah yang diajarkan oleh Luis Milla.
Masa depan Luis Milla bersama timnas Indonesia belum menemui kejelasan.
Setelah kontraknya habis pada 31 Agustus 2018, Luis Milla kembali ke negaranya, Spanyol.
Federasi Sepak Bola Indonesia (PSSI) memutuskan untuk memperpanjang kontrak Luis Milla hingga berakhir tahun depan, namun sang pelatih belum memberikan jawaban.
(Baca Juga: Tak Hanya Kehilangan Luis Milla, PSSI Juga Terancam Sanksi FIFA karena Tunggakan Gaji)
PSSI pun memberikan deadline hingga hari ini, Sabtu (15/9/2018), untuk menunggu kepastian dari Luis Milla.
"Kami sudah memberikan informasi kepada agen Luis Milla dan menunggu sampai 14 atau 15 September 2018 hingga mereka memberikan jawaban," kata Tisha kepada BolaSport.com.
(Baca Juga: Panggil Egy Maulana Vikri, PSSI Pasrah jika Lechia Gdansk Tak Berkenan)
Menjelang berakhirnya deadline bagi Luis Milla, Bima Sakti yang menjadi asisten pelatih di timnas Indonesia mengungkapkan pesan dari eks pemain Barcelona dan Real Madrid itu.
Melalui unggahan di akun Instagram @bimasakti230176, eks pemain timnas Indonesia itu mengunggah foto bersama Luis Milla dan Miguel Gandia.
Dalam kolom caption, Bima menulis pesan yang ditinggalkan sang pelatih kepada dirinya saat bekerja sama meracik strategi di Tim Garuda.
"Ada satu kata dari coach Luis yang akan selalu saya ingat.. 'Coach Bima, kamu buat program latihan bisa saja salah, bikin taktik bermain bisa saja kalah. Tetapi yang terpenting kamu harus kerja tulus dan jujur..'," tulis Bima dalam unggahan foto tersebut.
Nama Bima sendiri masuk dalam kandidat pelatih pengganti jika Luis Milla tak menerima perpanjangan kontrak dari PSSI.
(Baca Juga: Sebagai Pengganti Luis Milla, Mantan Pelatih Timnas Filipina Rangkap Jabatan?)
Maklum, Bima telah memiliki pengalaman satu tahun melatih timnas Indonesia dan bekerja sama dengan Luis Milla.
Selain itu, kandidat lain yang disebut-sebut bakal menjadi pelatih timnas Indonesia adalah Simon McMenemy dan Widodo Cahyono Putro.