Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Legenda Persib Ingin Viking dan The Jak Mania Dibubarkan

By Lola June A Sinaga - Rabu, 26 September 2018 | 15:58 WIB
Suporter Persib Bandung dalam laga Persib vs Persija pada Minggu (23/9/2018) di Stadion Gelora Bandung Lautan Api, Bandung. (FERNANDO RANDY/TABLOID BOLA)

Wawan Hermawan, mantan kiper Persib Bandung, merasa sangat prihatin dengan tewasnya salah satu anggota The Jak Mania, Haringga Sirla, akibat pengeroyokan.

Haringga Sirla dikeroyok sejumlah oknum suporter Persib di Stadion Gelora Banding Lautan Api (GBLA), Kota Bandung, Minggu (23/9/2018).

"Kemarin pengeroyokan korban seperti binatang, biadab," tegas Wawan Hermawan, sebagaimana dikutip SuperBall.id dari Tribun Jabar, Rabu (26/9/2018). 

"Saya sangat prihatin, saya berharap liga berhenti dulu. Viking‎ dan The Jak ditiadakan."

"Saya selaku eks Persib merasakan beragam atmosfer pertandingan dari dulu, tak pernah ada kejadian sebiadab ini."

"Kalau bisa semua suporter ditiadakan dulu."

"Zaman saya dulu, sekeras apa pun pertandingan, damai-damai saja," tegas Wawan Hermawan.

(Baca juga: Peluang Timnas U-16 Malaysia ke Perempat Final Menipis, Catatan Manis di Bandung Jadi Penyemangat)

Wawan Hermawan berpendapat, Viking dan The Jak Mania perlu dibubarkan karena mereka dianggap tidak bisa mengatur anggotanya, meski sudah damai berkali-kali.

"Kalau mereka bisa membina anggotanya dengan baik, tidak akan kaya sekarang kejadiannya."

"Sekarang kelompoknya banyak sekali, susah diatur," ujar kiper yang pernah mencicipi gelar juara bersama Persib itu.

Menurut Wawan Hermawan, di kubu Viking tidak ada sosok figur yang membina seperti almarhum Ayi Beutik yang meninggal tahun 2014.

"Viking juga tidak ada figur yang membina, dulu masih ada almarhum Ayi Beutik, tapi sekarang tidak ada, tidak ada yang mendidik dan akhirnya brutal," keluh Wawan Hermawan.

(Baca juga: Striker 20 Tahun Ini Berpeluang Jadi Pesepak Bola Pertama Malaysia di Liga Jepang)

Selain itu, Wawan Hermawan berkomentar soal Stadion GBLA yang dinilainya tidak layak dalam segi akses untuk menuju stadion.

Ia menambahkan bahwa dalam waktu dekat akan ada pertemuan bersama eks Persib 1968 untuk membahas kejadian ini.

"Kami eks Persib era 1986 turut prihatin, nama baik Persib dan Kota Bandung jadi tercoreng karena tindakan biadab ini," ungkapnya.

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P