Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Semen Padang akan menjamu Kalteng Putra dalam partai hidup mati Grup 2 Liga 2 2018 untuk fase 8 besar dan tim tamu mempersoalkan pemilihan wasit.
Semen Padang kontra Kalteng Putra merupakan partai penentuan kedua tim bisa lolos ke semifinal Liga 2 2018, pemilihan wasit pun sangat sensitif.
Sehari jelang laga di Stadion H Agus Salim, Kota Padang, ada permintaan manajemen Kalteng Putra sebelum mereka dijamu Semen Padang.
Sikap Kalteng Putra ini terkait penunjukan wasit asal Sumatera yang memimpin pertandingan pada Senin (19/11/2018), agar semua pihak sama-sama enak tanpa adanya keraguan dan kecurigaan.
Kalteng Putra menilai, penunjukan wasit asal Sumatera sangat aneh dan menyalahi azas fair play.
(Baca juga: Eks Bek Kiri Real Madrid, Roberto Carlos Jadi Saksi Kekalahan Timnas Malaysia dari Vietnam di Piala AFF 2018)
(Baca juga: Pasca-kalah di Hanoi, Penyerang Timnas Malaysia yakin Bersua Vietnam di Final Piala AFF 2018)
Seharusnya, wasit yang dipilih berasal dari daerah netral, bukan dari sumatera atau asal Kalimantan.
Semen Padang adalah klub asal Sumatera Barat, sedangkan Kalteng Putra merupakan kontestan Liga 2 dari Kalimantan Tengah.
Selain itu, manajeman Kalteng Putra memang tidak bisa meminta siapa wasit yang akan bertugas.
Namun, mereka punya hak untuk menolak jika menyalahi prosedur dan etika.
Bukan hanya itu, klub ini juga akan menyampaikan surat protes ke Ketua Umum PSSI, dengan tembusan sekjen, CEO PT Liga Indonesia Baru (LIB), komite wasit, Exco bidang kompetisi dan lainnya.
Semua ini dilakukan mereka agar publik tahu kejadian konyol ini.
”Apakah ini yang disebut publik sebagai ’settingan’?” kata Sigit Wido, Humas Kalteng Putra yang diterima Banjarmasinpost.co.id dan dilansir BolaSport.com.
”Ini jelas ada konspirasi, ada aktor yang takut dengan Kalteng Putra sehingga mereka merancang hal yang akan merugikan Kalteng Putra.”
Sigit mengatakan, saat ini kompetisi sudah memasuki fase 8 besar dan disiarkan secara live televisi nasional, harusnya komite wasit bijaksana dan cerdas.
”Kami meminta agar Pak Edy Rahmayadi turun tangan dan menunjukkan kelasnya sebagai Ketua Umum PSSI yang ingin perbaikan dan kemajuan sepak bola Indonesia,” ujar Sigit.
”Wasit besok harus diganti dari daerah netral. Jika tidak diganti, mungkin kami tidak akan bersedia bermain besok.”
Sementara itu, CEO Kalteng Putra Agustiar Sabran mengatakan, agar selalu menjunjung tinggi fair play dan sportivitas agar menang secara terhormat.
Dia bicara agar semua klub tidak menghalalkan segala cara untuk menang.
Artikel ini telah tayang di banjarmasinpost.co.id dengan judul: Sebelum Laga 'Hidup-Mati' Lawan Semen Padang, Ini Permintaan Manajemen Kalteng Putra.