Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Mantan Exco PSSI, Hidayat, sudah dua kali tak memenuhi panggilan dari Satgas Antimafia Bola.
Tim Satgas Antimafia Bola kembali mengusut dugaan pengaturan skor yang terjadi pada laga PSS Sleman vs Madura FC di kompetisi Liga 2 2018.
Asal muasal munculnya dugaan pengaturan skor pada laga tersebut bermula ketika Januar Herwanto, manajer Madura FC, mengungkapkan tawaran dari Exco PSSI kepada timnya.
Kala itu, Januar mengaku dihubungi oleh oknum Exco PSSI bernama Hidayat untuk mengatur laga kontra PSS Sleman.
Beberapa hari setelah kasus tersebut terungkap, Hidayat mengundurkan diri dari Exco PSSI dan mendapat sanksi dilarang berkecimpung di dunia sepak bola selama tiga tahun oleh Komisi Disiplin PSSI.
(Baca Juga: Bongkar Pasang Skuat PSS Sleman Songsong Liga 1 2019)
Meski telah berstatus nonaktif dari PSSI, Hidayat belum mendapat sanksi hukum dari kepolisian dalam hal ini Satgas Antimafia Bola.
Pada Kamis (3/1/2019), Hidayat mangkir untuk kedua kalinya dari panggilan Satgas Antimafia Bola.
Dituturkan Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri, Brigjen Pol Dedi Prasetyo, Hidayat tak memenuhi panggilan tanpa alasan yang jelas.
"Kami sudah undang dua kali, tapi belum terverifikasi sampai hari ini," kata Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Dedi Prasetyo di Mabes Polri, Jalan Trunojoyo, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Kamis (3/1/2019).
Dituturkan Dedi, Satgas Antimafia Bola bisa saja menjemput Hidayat secara paksa jika nantinya penyelidikan kasus ini ditingkatkan menjadi penyidikan.
"Kasus ini belum ditingkatkan statusnya menjadi penyidikan. Kalau dalam penyidikan yang bersangkutan tidak hadir dua kali, kami akan lakukan penjemputan," ujar Dedi.
"Apabila penyidikan tidak hadir dua kali, penyidik punya wewenang melakukan penjemputan," ucap Dedi menegaskan.
Menurut Dedi, kesediaan saksi untuk memberikan keterangan kepada Satgas Antimafia Bola sangat berarti demi perbaikan sepak bola Indonesia.
"Kita punya komitmen agar sepak bola jauh dari perbuatan pengaturan skor," kata Dedi.
"Ibu Sekjen (PSSI) saja sudah hadir dan komitmen mau hadir lagi untuk memberikan data tambahan kepada satgas untuk mengungkap secara jelas," ujarnya menambahkan.
Sebelumnya, tim Satgas Antimafia Bola telah meminta keterangan dari 12 saksi yang mengetahui kasus tersebut.
Salah satunya adalah Direktur PT Liga Indonesia Baru (LIB), Risha Adi, yang diperiksa tim satgas pada Kamis (3/1/2019) di Bareskrim Polri.