Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Kiper Teja Paku Alam punya pertimbangan khusus mengapa ia memilih berlabuh ke Semen Padang untuk musim 2019 daripada ke Persebaya.
Secara perlahan, para pemain Sriwijaya FC mulai hengkang termasuk sang kiper, Teja Paku Alam yang gabung Semen Padang setelah menolak Persebaya.
Penjaga gawang tersibuk Liga 1 itu sempat dikaitkan dengan Persebaya Surabaya pada bursa transfer pra-musim 2019.
Bahkan, pelatih Persebaya, Djadjang Nurdjaman alias Djanur mengaku telah menjalin komunikasi intens dengan kiper asal Padang tersebut.
(Baca juga: Bek Brasil Incaran Persija Gabung ke Bhayangkara FC pada 26 Januari)
"Sejak awal, Teja Paku Alam sudah saya hubungi," kata Djanur yang dikutip BolaSport.com dari Kompas.
"Namun, dia memilih pulang kampung ke Padang dan bergabung dengan Semen Padang."
Manajemen klub dengan alias Bajul Ijo terpaksa gigit jari setelah Teja memutuskan untuk membela tim dari tanah kelahiran, Semen Padang.
Sementara itu, manajemen Semen Padang telah mengumumkan kedatangan kiper berusia 24 tahun tersebut pada Senin (14/1/2019).
Ternyata, ada alasan tersendiri kenapa kiper dengan 182 penyelamatan di Liga 1 2018 itu memilih hijrah ke Semen Padang.
Ia ingin dekat dengan keluarganya, terutama orang tua yang tengah sakit.
"Teja Paku Alam, dia mengundurkan diri karena alasan orang tuanya sakit di Padang," ucap Sekretaris PT Sriwijaya Optimis Mandiri (SOM), Faisal Mursyid, yang dikutip dari Antara pada Selasa (15/1/2019).
"Itu memang benar, kami tahu sejak tahun lalu, kalau orang tuanya sakit."
Kini, Teja yang sudah mengikuti latihan tinggal menunggu kontrak resmi dari Semen Padang.
Teja akan menjadi pilar pertahanan Semen Padang yang sukses promosi ke Liga 1 2019.