Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Pelatih Arema FC Singgung Ronaldo dan Messi terkait Keputusan terhadap Dendi dan Hanif

By Muhammad Robbani - Sabtu, 30 Maret 2019 | 12:24 WIB
Pelatih Arema FC, Milomir Seslija (kanan), dan anak asuhnya, Jayus Hariono (kiri), saat sesi konferensi pers Piala Presiden 2019. (PSSI.ORG)

SUPERBALL.ID - Pelatih Arema FC, Milomir Seslija, menjelaskan pertimbangan di balik keputusannya membawa Dedik Setiawan serta Hanis Sjahbandi untuk perempat final Piala Presiden 2019 kontra Bhayangkara FC.

Saat memberi penjelasan, Milomir Seslija mengungkit-ngungkit nama dua bintang dunia yakni Cristiano Ronaldo dan Lionel Messi.

Dedik Setiawan dan Hanif Sjahbandi termasuk dalam rombongan berkekuatan 19 pemain yang dibawa Arema FC untuk meladeni Bhayangkara FC pada perempat final Piala Presiden 2019.

Arema akan dijamu Bhayangkara di Stadion Patriot Chandrabhaga, Kota Bekasi, Sabtu (30/3/2019).

Dedik Setiawan baru saja pulang setelah laga timnas Indonesia kontra tuan rumah timnas Myanmar, Senin (25/3/2019), sedangkan Hanif Sjahbandi baru memperkuat timnas U-23 Indonesia kontra timnas U-23 Brunei, Selasa (25/3/2019), di Vietnam.

"Apakah kamu tak melihat Ronaldo dari Portugal dan Messi dari Argentina mereka datang dan langsung main (untuk klubnya)?" kata Milomir Seslija saat menanggapi pertanyaan soal penyertaan Dedik dan Hanif, Jumat (29/3/2019).

"Ada yang salah? Apakah mereka langsung berlibur selama 10 hari (sesuai membela timnas). Yang penting pemain bisa meyakinkan apakah bisa bermain atau duduk di bangku cadangan," ujarnya menambahkan.

Eks pelatih Persiba Balikpapan menilai, yang selama ini menjadi masalah di sepak bola Indonesia adalah, kurangnya komunikasi antara pemain dan klubnya masing-masing setelah kembali dari timnas.

Dia ingin para pemain mengungkapkan kondisinya kepada klub, apakah siap tampil atau kelelahan setelah membela negaranya.

Terlebih dia meyakini bahwa kedua pemainnya itu tak terlalu kelelahan karena minimnya kesempatan yang mereka dapatkan saat dipanggil timnas.

Ya Dedik Setiawan hanya menjadi cadangan saat timnas Indonesia dijamu timnas Myanmar, sementara Hanif Sjahbandi hanya menjadi starter sekali dari tiga pertandingan timnas U-23 Indonesia.

Berbeda dengan Bhayangkara yang justru pemain-pemainnya mendapat lebih banyak menit bermain untuk timnas dan timnas U-23.

"Yang penting adalah komunikasi dan ini lah yang menjadi masalah Indonesia yakni adanya kurang komunikasi," tuturnya.

"Ada lima pemai Bhayangkara yang memperkuat timnas dan punya waktu bermain lebih. Sementara pemain kami (Dedik dan Hanif) tak seperti itu," ucapnya.

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P