Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
SUPERBALL.ID - Klub yang dibela Firza Andika, AFC Tubize, dihadapkan misi untuk lolos dari zona degradasi di kompetisi kasta kedua Liga Belgia atau Liga Proximus 2018-2019.
Dengan format yang dimiliki oleh Liga Proximus, AFC Tubize saat ini sedang berjuang di play-off zona degradasi.
Hal itu didapat setelah klub berjuluk The Red Gold itu hanya mampu finis di peringkat kedelapan atau terakhir dengan mengoleksi 23 poin pada kompetisi reguler musim 2018-2019.
Bersama tiga tim papan bawah lain, Tubize harus berjuang untuk menyelamatkan tempatnya di Liga Proximus musim depan lewat play-off degradasi.
Sampai saat ini, play-off zona degradasi telah memasuki pertandingan kelima dari enam pertandingan yang dijadwalkan.
Selama lima pertandingan itu, nasib Tubize bisa dibilang ketar-ketir karena hanya mampu mengumpulkan tambahan lima poin hasil satu kali menang, dua kali imbang, serta dua kali kalah.
Terakhir kali bertanding, Tubize kalah dari OH Leuven dengan skor telak 0-3 pada hari Sabtu (20/4/2019).
Kekalahan itu membuat pasukan Philippe menghuni posisi paling buncit di tabel klasemen dengan torehan jumlah poin 17 (ditambahkan separuh dari jumlah poin kompetisi reguler).
Selanjutnya, nasib Tubize bergantung pada pertandingan yang akan dihadapi pesaingnya yakni Roeslare yang sementara peringkatnya berada di atas Tubize.
Roeslare baru akan bertanding pada hari Minggu (21/4/2019) melawan Lommel United.
Jika Roeslare berhasil menang, maka hampir dipastikan Tubize akan terdegradasi meski masih sisa satu pertandingan.
Hal itu disebabkan karena poin maksimal yang didapatkan Tubize pada pertandingan terakhir tak akan bisa mengejar perolehan poin tim di peringkat atasnya.
Sebenarnya Tubize sejak musim lalu sudah terdegradasi ke divisi tiga Liga Belgia.
Namun, karena salah satu klub yakni Lierse mengalami kebangkrutan, Tubize selamat dari degradasi dan berhak tetap berkompetisi di Liga Proximus musim 2018-2019.