Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
SUPERBALL.ID - Pelatih Tira Persikabo, Rahmad Darmawan, mengakui tak mudah bagi timnya untuk mengalahkan ketenaran Persib Bandung di Jawa Barat.
Juru taktik yang akrab disapa RD itu mengakui bahwa Persib Bandung memang sudah identik menjadi klub terkuat di Jawa Barat.
Memang, tidak ada klub yang mencoba mengimbangi popularitas Persib Bandung di Jawa Barat.
Sempat ada Pelita Bandung Raya pada 2014, namun perlahan-lahan klub tersebut hilang dan saat ini berubah nama menjadi Madura United.
Baca Juga: Ferry Anto Hilang Terseret Ombak, Pasoepati Kenang Momen Spesial
RD mengaku cukup senang dengan Jawa Timur yang masyarakatnya tidak identik dengan satu klub saja.
Ada beberapa klub dari Jawa Timur yang bermain di Liga 1 2019, sebut saja Arema FC, Persebaya Surabaya, Persela Lamongan, dan Madura United.
"Di era profesional seperti sekarang, kami tidak bisa menahan sebuah klub untuk bermain di mana pun, apakah itu di Jawa Timur yang banyak sekali tim di sana, dan di Jawa Barat yang sangat identik dengan Persib Bandung," kata RD.
"Kami juga tidak yakin bahwa suporter Persib Bandung bisa tergerus dengan kehadiran kami di Jawa Barat karena mereka memiliki basis suporter yang sangat fantastis dan sudah mendarah daging. Saya tahu suporter Persib Bandung itu pendukung yang sangat luar biasa fanatiknya," ucap pria asal Lampung tersebut.
Sementara Tira Persikabo merupakan sebuah klub milik TNI yang mencoba merger dengan Persikabo Bogor.
Tira Persikabo berharap masyarakat Bogor mulai memberikan dukungan penuh kepada tim yang dahulu bernama PS TNI itu.
Baca Juga: Bhayangkara FC Tak Gentar dengan Teror Suporter PSS Sleman
RD optimis dengan prestasi yang didapatkan Tira Persikabo akan membuat masyarakat Jawa Barat terutama warga Bogor menyukai klubnya tersebut. Meskipun ia mengakui ini sangat tidak mudah.
"Tira Persikabo ini kan baru dalam masa transisi dari dua klub menjadi satu tim sehingga kami masih sama-sama ingin tahu keinginan masing-masing," kata RD.
"Kami ingin memberikan permainan yang bisa dinikmati oleh suporter, di satu sisi penonton juga ingin mendapatkan rasa nyaman saat pertandingan. Kami juga harus membuktikan hal itu tidak mudah," ucap eks pelatih Persija Jakarta tersebut.
RD punya pengalaman ketika membesut Sriwijaya FC pada 2007 sampai 2010. Saat itu ia mengaku timnya kesulitan untuk mendapatkan dukungan dari suporter pasca-merger dengan Persijatim Jakarta Timur.
Akan tetapi masyarakat Kota Palembang sedikit demi sedikit menyukai kehadiran Sriwijaya FC setelah berhasil meraih gelar juara Liga 1 2007 dan Piala Indonesia 2008 serta 2009.
Padahal sebelumnya, manajemen Sriwijaya FC sempat memberikan kaos dan tiket pertandingan gratis untuk menarik masyarakat Palembang datang langsung ke stadion.
Baca Juga: Pengajian Rutin Mempererat Hubungan Arema FC dengan Pendukung Setia
"Apa yang saya rasakan di Sriwijaya FC semoga bisa diulangi saat di Tira Persikabo, di mana kami ini membawa nama besar Bogor di sepak bola Indonesia, walaupun kami akui kami masih belum maksimal dalam menggunakan putra-putra daerah," kata RD.
"Sekarang saja hanya ada empat pemain asli Bogor tapi saya berharap nantinya bakal berkembang terus dan sepak bola Bogor serta Jawa Barat bisa lebih hidup," tutup pelatih berusia 52 tahun tersebut.
View this post on InstagramKenalkan, ini pelatih anyar @acmilan . . #acmilan #gridnetwork
A post shared by BolaSport.com (@bolasportcom) on