Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
SUPERBALL.ID - Betulkah benteng pertahanan Persib Bandung akan sangat rapuh ketika menghadapi agresivitas dan ketajaman PSIS Semarang?
Persib akan dijamu PSIS Semarang pada pekan ke-10 Liga 1 2019 di Stadion Moch Soebroto, Magelang, Jawa Tengah, Minggu (21/7/2019).
Berdasarkan jadwal resmi, pertandingan PSIS versus Persib kick-off pukul 15.30 WIB dan disiarkan Indosiar secara langsung.
Baca Juga: Jadwal Siaran Langsung Liga 1 2019 Pekan Ke-10, Laga Persija dan PSM Makassar Ditunda
Baca Juga: Marko Simic Berhasrat Raih Gelar Juara Keempat Bersama Persija Jakarta
Baca Juga: Final Piala Indonesia 2018, Misi Persija Patahkan Kutukan di Hadapan PSM
Benteng pertahanan Persib memang diragukan tak sekokoh biasanya karena dua bek tengah andalannya absen.
Kedua bek tengah andalan itu adalah Bojan Malisic dan Achmad Jufriyanto (Jupe).
Bagi Robert Rene Alberts, Bojan Malisic dan Jupe sangat penting dan tak tergantikan dalam menjaga pertahanan Persib.
Kualitas dan pengalaman Bojan Malisic dan Jupe dinilai masih di atas bek tengah lain Persib.
Bek tengah lain Persib saat ini adalah Saepuloh Maulana dan Indra Mustafa, yang dinilai belum berpengalaman.
Ada juga Fabiano Beltrame, tetapi belum bisa membela Persib karena proses naturalisasinya masih berjalan.
Menurut Robert Rene Alberts, proses naturalisasi pemain asal Brasil berusia 36 tahun itu akan rampung bulan Juli ini.
Pentingnya duet Bojan Malisic dan Jupe dalam menjaga benteng pertahanan Persib sudah terlihat pada beberapa hasil terakhir.
Baca Juga: Dejan Antonic: Kami Siap Matikan Permainan Arema FC
Baca Juga: Posisi Novri Setiawan di Timnas Indonesia Bisa Terancam
Persib menelan 2 kekalahan, 1-2 dari Bhayangkara FC dan 0-4 dari Persebaya Surabaya ketika Jupe tak bisa tampil.
Saat Persib melawan Bhayangkara FC, posisi Jupe diisi Indra Mustafa.
Ketika Persib menghadapi Persebaya, posisi Jupe diisi Saepuloh Maulana.
Robert Rene Alberts kini dituntut membangun pertahanan tangguh dengan stok pemain yang ada.
Namun, mantan pelatih PSM Makassar itu menegaskan, tugas menahan gempuran lawan bukan semata menjadi beban pemain bertahan.
Untuk itu, Robert Rene Alberts lebih menekankan keutuhan tim dalam meredam agresivitas PSIS Semarang, termasuk terhadap para pemain depan.
“Tentu pertahanan bukan hanya soal barisan bek, melainkan juga tentang bagaimana tim itu bekerja," ujar Robert Rene Alberts di Stadion Moch Soebroto, sebagaimana dikutip SuperBall.id dari Simamaung.com, Sabtu (20/7/2019).
"Rencana kami itu adalah untuk membangun pertahanan yang kokoh dengan jarak pemain yang rapat,” ungkap Robert Rene Alberts.
Persib sadar betul PSIS merupakan tim yang patut diwaspadai serangannya karena punya sengatan yang berbahaya.
PSIS baru saja menekuk PSS Sleman di Maguwoharjo dengan skor 3-1.
Sedangkan Persib terakhir kali menjamu Kalteng Putra dan menang 2-0.
Sedangkan dalam laga tandang terakhirnya, Persib berhasil menahan Persija Jakarta 1-1.
Sebelum itu, saat bertandang ke Surabaya, Persib dihajar Persebaya 4-0.
Oleh karena itu, Robert Rene Alberts akan melakukan pendekatan taktik berbeda saat meladeni PSIS.
“Kami tahu mereka sebelumnya bisa mencetak 3 gol, sedangkan di laga tandang kami kemasukan 4 gol, jadi kami belajar dari sana karena kesalahan itu tidak boleh terulang lagi,” tegas Robert Rene Alberts.
Robert Rene Alberts menolak disebut bahwa Persib akan fokus penuh menjaga benteng pertahanan atau bermain all-out defense.
Robert Rene Alberts akan tetap menugaskan pemainnya mencari gol dan bisa menekan tuan rumah lewat ancaman Ezechiel N’Douassel serta sayap dan lini tengah.
“Kerapatan pemain saat bertahan itu sangat penting, tetapi bukan hanya soal bertahan karena harus bicara juga soal permainan menyerang."
"Tergantung keadaan di lapangan, jadi kami harus bisa beradaptasi dengan kondisinya,” tutur Robert Rene Alberts.
Kesiapan Indra Mustafa
Robert Rene Alberts membawa 20 pemain Persib ke markas PSIS, termasuk Indra Mustafa.
Indra Mustafa mengakui, beban berat akan diembannya, karena PSIS sedang dalam kondisi on-fire usai menang di kandang PSS Sleman.
Indra Mustafa berpendapat, agresivitas Hari Nur Yulianto menjadi faktor kunci PSIS, termasuk tandemnya, Silvio Escobar, di lini depan.
“Ya mungkin kalau menurut saya sendiri, kami tidak bisa berpatokan terlalu ke Hari Nur, semua pemain kami waspadai juga, terutama strikernya, Sílvio Escobar, yang kemarin bisa cetak gol,” ujar Indra Mustafa, sebagaimana dikutip SuperBall.id dari Persib.co.id.
Bek tengah berusia 20 tahun yang baru tampil 90 menit di Liga 1 2019 itu mengakui PSIS bermain luar biasa ketika mempermalukan PSS Sleman di Maguwoharjo.
Padahal, tim berjuluk Mahesa Jenar itu tertinggal lebih dulu.
“Luar biasalah kemarin waktu PSIS lawan PSS, kan dia bisa."
"PSIS bisa comeback di kandang PSS dari yang tertinggal 1-0 sampai menang 3-1."
"Jadi, kami enggak mau terlalu berpatokan ke Hari Nur, semua pemainnya bahaya,” tegas Hari Nur Yulianto.
Indra Mustafa optimistis dengan instruksi pelatih Robert Rene Alberts, yang menuntut para pemainnya kompak dan saling dukung di lapangan.
Persib akan menghentikan agresivitas PSIS dengan itu.
“Intinya kompak sih, satu sama lain harus kompak, pelatih selalu menginstruksikan setiap latihan kemarin sebelum persiapan melawan PSIS, intinya harus kompak,” tandas Indra Mustafa.
Dalam klasemen Liga 1 2019, PSIS berada di posisi kelima dengan nilai 14 dari 9 laga.
Persib berada di urutan ke-11 dengan nilai 10 dari 8 laga.