Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
SUPERBALL.ID - Pelatih Persib Bandung, siap mewujudkan idealismenya dalam membangun tim demi memenuhi harapan untuk menang dan juara.
Sebagai pelatih Persib Bandung, Robert Rene Alberts menanggung tuntutan dari suporter untuk mengantar tim memenangi laga dan meraih juara.
Kini, Persib di bawah arahannya terbilang masih jauh untuk meraih gelar juara Liga 1 2019.
Meski demikian, performa Persib sudah berangsur-angsur membaik ketimbang apa yang terjadi sejak awal musim saat Maung Bandung terseok-seok.
Untuk itu, Robert tak mau main-main dan siap mewujudkan visi idealisnya demi membangun tim yang mumpuni dan mampu melangkah ke tangga juara dengan mantap.
Baca Juga: Alasan Fakhri Husaini Panggil 2 Anak Asuhnya dari Timnas U-16 Indonesia
Pelatih asal Belanda itu ingin Persib yang dibentuknya menjadi tim yang mampu tampil sebagai tim papan atas dengan performa apik yang konsisten.
"Setiap suporter dan setiap negara sepakbola ingin timnya menjadi tim besar," ujar Robert, Sabtu (28/9/2019) seperti dikutip SuperBall.id dari Tribun Jabar.
"Bukan tim yang bisa memenangkan sesuatu lalu menghilang, ingin terus berada di atas dan konsisten di papan atas dan butuh waktu untuk itu."
Karena idealisme itu, Robert menghindari cara instan dalam meraih juara dan memilih menjalani tahapan yang membutuhkan waktu untuk mencegah timnya hanya sekadar "numpang lewat" tanpa mampu mempertahankan kelasnya.
"Bisa saja membeli tim secara instan lalu juara tapi kerepotan di musim berikutnya, kami tidak mau hal itu terjadi." lanjut Robert.
Baca Juga: Edson Tavares Optimistis Bisa Bawa Persija ke Papan Atas Liga 1 2019
"Kami ingin menjadi tim yang konsisten secara hasil dan konsisten setiap tahun untuk menjadi kandidat juara."
Sejak datang ke Persib pada Mei 2019, Robert telah melakukan sejumlah perubahan di Persib di mana salah satunya adalah merombak komposisi pemain asing peninggalan Miljan Radovic.
Tiga pemain asing yaitu Bojan Malisic, Artur Gevorkyan, dan Rene Mihelic dilepas dan digantikan oleh Nick Kuipers, Kevin van Kippersluis, serta Omid Nazari.
Saat ini, Persib berada di posisi kesebelas klasemen sementara Liga 1 2019 dengan koleksi 24 poin.
Persib dalam lima laga terakhir sudah mampu menghindar dari kekalahan dan akan bertemu lawan berat, Madura United, di laga selanjutnya.
Laga tersebut dijadwalkan digelar di Stadion Gelora Madura Ratu Pamelingan, Pamekasan, pada Sabtu (5/10/2019).
Masalah
Robert bukannya tanpa masalah dalam menjalankan misinya bersama Persib.
Saat ini ada satu masalah yang masih membelitnya, yaitu nasib Fabiano Beltrame yang masuh terkatung-katung.
Proses naturalisasi Fabiano belum rampung hingga berjalannya di Liga 1 2019.
Pasalnya, hingga penutupan bursa transfer paruh musim Liga 1 2019, Fabiano belum juga mendapatkan kewarganegaraan Indonesia.
Akibatnya, Fabiano tak bisa didaftarkan oleh Persib Bandung untuk mengarungi kompetisi musim ini.
Baca Juga: Kembali ke Timnas Indonesia Setelah 6 Tahun Terlupakan, Gelandang Arema FC Punya Satu Misi
Hal itu juga dikarenakan slot pemain asing Maung Bandung yang telah terisi oleh empat pemain yakni Ezechiel N'Douassel, Kevin van Kippersluis, Nick Kuipers, dan Omid Nazari.
Sejak awal kedatangannya dari Madura United pada awal musim ini, Fabiano tak sekali pun tampil membela Persib karena alasan naturalisasi di atas.
Persib hanya akan mendaftarkan Fabiano apabila sang pemain belakang berstatus pilar lokal.
Lantas, mengapa masalah itu bisa muncul?
Sekretaris Kementerian Pemuda dan Olahraga, Gatot Sulistiantoro Dewa Broto, punya jawabannya.
Gatot S Dewa Broto mengunggah foto surat pengajuan naturalisasi atas nama Fabiano Beltrame ke akun Twitter pribadinya.
Dalam surat yang ditandatangani Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi dan ditujukan untuk Menteri Hukum dan HAM tersebut, telah diajukan naturalisasi untuk Fabiano.
"Sehubungan surat Direktur PT Polana Bola Madura Bersatu Nomor 275/PBMB-MUFC/Dir/XII/2018 tanggal 7 Desember 2018, perihal 'Permohonan Rekomendasi Naturalisasi', dengan hormat disampaikan bahwa Kementerian Pemuda dan Olahraga pada prinsipnya menyambut baik dan sangat mendukung keinginan Atlet yang bersangkutan untuk menjadi Warga Negara Indonesia," bunyi surat bertanggal 9 Januari 2019 tersebut.
Naturalisasi Fabiano Beltrame memang disponsori oleh mantan timnya, Madura United, yang bernaung di bawah PT Polana Bola Madura Bersatu (PBMB).
Namun, setelah pemain 37 tahun itu hengkang dari Persib, surat rekomendasi dari PT PBMB dicabut.
Hal tersebut yang membuat naturalisasi Fabiano sempat terhambat dan berlarut-larut.
"Sekadar info, untuk Fabiano sudah cukup lama dikirimkan ke Kemkumham. Namun karena kemudian pindah dari MU (Madura United) ke Persib dan ada persoalan internal saat perpindahan, jadi tertunda," tulis Gatot dalam keterangan unggahannya.
"Tetapi sekarang sudah clear dan bulan lalu sudah diproses lagi ke Kemkumham," tulis Gatot melanjutkan.
Fabiano memiliki waktu panjang untuk segera merampungkan proses naturalisasi dirinya sebelum Liga 1 2020 dimulai.
Pihak Persib pun masih akan menampung Fabiano musim depan andai sang pemain telah mendapat status WNI.