Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
SUPERBALL.ID - Kapten Persib Bandung, Supardi Nasir, santer dikabarkan akan pergi dan mencari klub baru untum musim depan.
Supardi Nasir ramai diperbincangkan terkqit kabar yang beredar dirinya akan berpindah tim untuk musim depan.
Supardi yang saat ini merupakan kapten Persib dikabarkan akan merapat ke klub kontestan Liga 2, Sriwijaya FC.
Hal tersebut tentu menjadi sesuatu yang mengejutkan apalagi bagi suporter Persib, bobotoh.
Sebab jika kabar tersebut benar adanya, artinya bobotoh akan ditinggal kembali oleh legendanya.
Pasalnya pada akhir Liga 1 2019, bobotoh harus rela melepas kepergian salah satu pemain yang sudah 11 tahun berkostum biru, Hariono, yang kini bermain untuk Bali United.
Rumor kepindahan Supardi Nasir pun banyak mendapatkan tanggapan.
Ada yang mengatakan hal tersebut hanya gosip, ada pula yang mempercayainya.
Salah satu orang yang melihat rumor tersebut adalah hal yang wajar adalah mantan pemain Persib, Gilang Angga Kusuma.
Menurut Gilang, gosip tersebut masuk akal mengingat usia Supardi yang sudah tak lagi muda.
"Kalau menurut saya, Supardi mungkin cari kenyamanan dalam bermain," ujar Gilang dikutip BolaSport.com dari TribunJabar.id.
"Mengingat usianya yang sudah tidak muda, tentu sangat memengaruhi," ucapnya pada Jumat (3/12/2020).
Gilang menilai, perlu pemain yang siap tempur dan prima di semua laga untuk bermain di Persib.
Sebab, sebagai tim besar tentu Persib menargetkan hasil yang tinggi.
Sementara di usia Supardi yang sudah menginjak 36 tahun, tentu gosip pindah adalah hal yang wajar.
"Dia mengambil keputusan lebih aman bermain untuk Sriwijaya di Liga 2 daripada di Persib yang berlaga di Liga 1," kata Gilang.
"Secara tidak langsung, target tinggi Persib akan membuat pemain tertekan, pemain kan punya level kenyamanan masing-masing," tuturnya.
Akan tetapi, secara teknik menurut Gilang Supardi masih sangat layak berseragam Pangeran Biru.
Namun tetap saja, faktor usia tak ada yang bisa membohongi apalagi di posisinya sebagai bek sayap yang jelas butuh kondisi prima.
"Saya pernah mengalaminya sendri semua karena faktor usia," ucap Gilang.
"Seperti contoh Ismed Sofyan, Maman Abdurahman, yang bermain di Liga 1, mereka bukannya jelek."
"Tapi lagi-lagi faktor usia sangat memengaruhi performa pemain sepak bola," ujarnya.