Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

FIFA Sanksi Indonesia Lebih Berat dari Malaysia

By Lola June A Sinaga - Kamis, 9 Januari 2020 | 10:27 WIB
Suporter sepakbola Indonesia di Surabaya saat menggelar aksi solidaritas mengecam penahanan suporter Timnas Indonesia oleh Malaysia, di depan kantor Asprov PSSI Jatim, Jalan Ketampon, Senin (25/11/2019). (TRIBUNMADURA/NDARU WIJAYANTO)

SUPERBALL.ID - Badan tertinggi sepak bola dunia, FIFA, akhirnya menjatuhkan hukuman untuk Indonesia dan Malaysia.

Sanksi ini terkait dengan kerusuhan yang terjadi di laga Malaysia vs Indonesia di Kualafikasi Piala Dunia 2022, Kamis (19/12/2019).

Kedua suporter sempat terlibat kerusuhan di dalam stadion saat pertandingan berlangsung.

Akibat insiden di stadion kebanggaan Negeri Jiran tersebut, Indonesia dan Malaysia mendapat hukuman denda dan peringatan.

Baca Juga: Sambut Kualifikasi Piala Dunia, Shin Tae-yong Ingin Munculkan Harapan untuk Timnas Indonesia

Indonesia dan Malaysia melanggar pasal 16 Kode Disiplin FIFA (FDC) yang berbunyi: "Ketertiban dan keamanan pada pertandingan (menyalakan kembang api atau benda lain; merusak fasilitas; kurangnya ketertiban atau disiplin yang diamati di stadion)"

Indonesia mendapat hukuman lebih berat ketimbang Malaysia.

Malaysia dihukum denda 50 ribu Franc Swiss (CHF) atau setara Rp 716 juta.

Di sisi lain, Indonesia mendapat hukuman denda lebih besar yakni 200 ribu CHF atau setara Rp 2,86 miliar.

Tidak hanya itu, Indonesia juga dihukum satu laga tanpa penonton.

Hukuman yang lebih berat untuk Indonesia harus diterima karena melanggar dua pasal.

Selain pasal 16, Indonesia juga melanggar pasal 12 yang berbunyi: "Kesalahan pemain dan ofisial yang mengulur waktu sepak mula."

Baca Juga: PSSI Umumkan Akan Gelar Kongres di Bali, Berikut Jadwalnya

Indonesia juga mendapat hukuman 45 ribu CHF untuk pelanggaran pasal 16 pada pertemuan pertama kedua negara di Stadion Gelora Bung Karno.

Pasal yang dilanggar berbunyi: "Ketertiban dan keamanan pada pertandingan; pelemparan objek-objek; menyalakan kembang api; menggunakan gestur, kata-kata, atau objek-objek untuk menyampaikan pesan yang tidak sepantasnya di sebuah event olahraga; kurangnya tata tertib atau disiplin di dalam atau sekitar stadion."

Hingga saat ini, masih belum diketahui pertandingan mana yang Timnas Indonesia harus jalani tanpa dukungan penonton.

Jika melihat jadwal timnas Indonesia di Kualifikasi Piala Dunia 2022, kemungkinan laga tanpa penonton akan diterapkan saat Garuda menjamu Uni Emirat Arab 31 Maret mendatang.

Baca Juga: Agen King Eze Bicara soal Masa Depan Kliennya di Persib, Apa Katanya?

Laga Malaysia vs Indonesia memang menyajikan banyak cerita. Satu hari sebelum laga, dua orang suporter Indonesia sempat mengalami kekerasan disekitar stadion Bukit Jalil.

Dua orang suporter itu dikeroyok oleh segerombolan orang saat ingin kembali ke hotel tempat mereka menginap.

Video pengeroyokan itu sempat viral di sosial media dan membuat Menpora Malaysia, Syed Saddiq Abdul Rahman, bersuara.

Sempat membantah ada pengeroyokan, Syed Saddiq pada akhirnya meralat pernyataan dan meminta maaf kepada dua korban dan masyarakat Indonesia.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Kerusuhan di Bukit Jalil, Indonesia Dihukum Lebih Berat dari Malaysia"

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by SuperBall.id (@superballid) on

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P