Fans Malaysia Mengamuk Usai Penjegal Timnas Indonesia Diabaikan Portimonense

By Taufik Batubara - Senin, 2 November 2020 | 16:14 WIB
Bintang Malaysia Safawi Rasid selebrasi usai membobol gawang Timnas Indonesia dalam Kualifikasi Piala Dunia 2022 di Stadion Nasional Bukit Jalil, Kuala Lumpur, 19 November 2019. (FAM)

SUPERBALL.ID - Para penggemar sepak bola Malaysia melampiaskan kemarahan mereka setelah Safawi Rasid, si penjegal Timnas Indonesia, diabaikan Portimonense.

Mereka menyerang akun resmi Facebook Portimonense, Minggu (1/11/2020) malam hingga Senin ini.

Serangan itu terjadi karena Portimonense kembali mengabaikan Safawi ketika menjamu Santa Clara dalam pekan keenam Liga Portugal (Primeira Liga) kemarin malam.

Baca Juga: Penghancur Timnas Indonesia Dicuekin di Liga Portugal, Fans Malaysia Gigit Jari

Di depan para pendukung sendiri, Portimonense kalah 1-2 dari Santa Clara.

Itu merupakan kekalahan kedua Portimonense secara beruntun atau yang keempat di musim 2020-2021 ini.

Akibatnya, Portimonense tercecer ke posisi ke-16 dari 18 peserta Liga Portugal.

Pengabaian Safawi di Liga Portugal ini merupakan yang ketiga kalinya sejak bergabung ke Portimonense awal Oktober lalu.

Bintang Timnas Malaysia itu tercatat bergabung ke Portimonense dari Johor Darul Ta'zim (JDT) sebagai pemain pinjaman tanggal 5 Oktober 2020 untuk satu musim.

Fans Malaysia sesungguhnya berharap sangat tinggi dan sudah menanti-nanti penampilan perdana Safawi menjelang duel Portimonense kontra Maritimo pada 17 Oktober lalu.

Ketika itu mereka sudah tak sabar di depan layar Astro Arena, TV berbayar Malaysia yang menyiarkan secara langsung pertandingan tersebut.

Baca Juga: Dennis Wise Kesulitan Menyeleksi Pemain untuk Garuda Select III

Ternyata, jangankan menjadi starter, Safawi bahkan tak masuk ke dalam daftar pemain cadangan Portimonense.

Begitu pula ketika bertandang ke Tondela, 24 Oktober 2020, sayap berusia 23 tahun itu tak masuk ke dalam daftar pemain Portimonense.

Portimonense menang 2-1 atas Maritimo, tapi kalah 0-1 dari Tondela.

Sejauh ini, Safawi hanya beraksi untuk skuat Portimonense U-23 tanggal 16 Oktober lalu.

Nasib Safawi dan protes fansnya itu menjadi berita utama Utusan Malaysia, salah satu media mainstream Malaysia.

"Saya malas melihat Portimonense. Pawi (sapaan Safawi) tak bermain."

"Jangankan di starting XI, di cadangan pun tak ada namanya... Ada yang salah dengan klub ini," tulis pemilik akun Facebook Muhammad Abdullah.

"Tim apa ini, kalah sajalah. Jangan berlagak kalah karena tak memainkan Safawi," kata Kamarul Faiz.

Baca Juga: Quique Setien Ungkap Bahwa Lionel Messi Sangat Sulit Diatur

"No Safawi no win," tulis Rizal Daud.

"Yang saya khawatirkan adalah klub-klub luar negeri ini mengambil pemain kita hanya untuk pemasaran mereka. Begitu targetnya tercapai, booommm, selamat tinggal!" kata Mohd Nor Iqmal.

"Pawi mana Pawi? Dasar klub licik," semprot Azizul Nazri.

"Makin ke laut lah tim ini, Anda mau simpan Pawi sampai kiamat ya," tegas Ali Mudin.

"Klub ini kalau lawan JDT kalah 0-4 dengan main seperti ini. Melawan Melaka pun belum tentu menang," tulis Muhammad Fadzil Rahim.

"Balik saja Pawi kalau di dalam peti es terus... Pergi ke Jepang lebih berfaedah, ada garansi bermain," ujar Wankamarul Wanhassan.

Banyak juga fans Malaysia yang meminta Portimonense untuk mengembalikan Safawi ke JDT.

Akan tetapi, ada beberapa fans rasional yang meminta para suporter untuk tak mempermalukan Safawi dan Malaysia dengan menulis komentar buruk di akun medsos Portimonense itu.

Baca Juga: COVID-19 Menyerang Area Komplek Latihan Real Madrid

Safawi adalah pahlawan Timnas Malaysia sekaligus petaka bagi Indonesia.

Dalam duel di Stadion Nasional Bukit Jalil, Kuala Lumpur, 19 November 2019, Safawi memborong gol kemenangan 2-0 Malaysia atas Indonesia.

Hasil di kualifikasi itu memperbesar asa Malaysia untuk lolos ke Piala Dunia 2022.

Namun, bagi Timnas Indonesia, hasil buruk itu mengakhiri impiannya untuk bisa tampil di ajang paling bergengsi sejagat tersebut.

Akibat kekalahan itu, Indonesia tersingkir dari perburuan tiket Piala Dunia di Qatar, walau masih menyisakan tiga laga.