Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Buntut Kasus Wakil Piala AFC, Persipura: Ketua Umum PSSI Harus Hati-hati terhadap Exco

By Mochamad Hary Prasetya - Senin, 21 Desember 2020 | 06:58 WIB
Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan menyikapi penolakan AFC dan protes Persipura Jayapura soal penetapan Persija Jakarta sebagai wakil Indonesia ke Piala AFC 2021. (INSTAGRAM.COM/PSSI)

SUPERBALL.ID - Kasus pemilihan Persija Jakarta ke Piala AFC 2021 menjadi pelajaran berharga bagi Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan untuk lebih berhati-hati.

Sebagaimana diketahui, rapat anggota Komite Eksekutif atau Executive Committee (Exco) PSSI pada 16 Desember 2020 memutuskan Bali United dan Persija sebagai wakil Indonesia ke Piala AFC 2021.

Keputusan Exco PSSI itu kemudian disampaikan ke AFC dan diumumkan ke publik.

Baca Juga: AFC Tegur PSSI soal Wakil Piala AFC, Persija Akhirnya Dicoret dan Minta Maaf ke Persipura

Selain di situs resmi PSSI, keputusan itu juga dipublikasikan di sejumlah akun resmi, termasuk Instagram Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan.

"Untuk perwakilan Indonesia pada AFC Cup 2021 kami memutuskan Bali United dan Persija Jakarta. Bali United karena juara Liga 1 2019 dan Persija sebagai runner-up Piala Indonesia 2018-2019," sebut Iriawan di akun resmi Instagram-nya, 17 Desember 2020.

"Dua tim ini juga memenuhi persyaratan dan mendapatkan lisensi klub profesional saat proses AFC Club Licensing Cycle tahun 2020. Semoga kedua tim tersebut dapat meraih prestasi di ajang AFC Cup 2021."

Penetapan Persija itu ternyata menimbulkan pertanyaan dari sejumlah pihak, terutama Persipura Jayapura.

Pengurus Persipura memprotes keras penetapan Persija itu dengan mengirim surat sampai dua kali ke PSSI.

Persipura mengingatkan PSSI, Persija sama sekali tak berhak ke Piala AFC 2021 karena tak memenuhi syarat.

Keputusan Exco PSSI itu, lanjut Persipura, melanggar regulasi AFC tentang syarat klub dari Indonesia yang berhak tampil di Piala AFC 2021.

Baca Juga: Alasan Pelatih Lechia Gdansk Tak Mainkan Egy Maulana Vikri Saat Lumat Cracovia

Sebab, Persija hanyalah runner-up Piala Indonesia 2018-2019, sebuah prestasi yang tak diakui AFC untuk tampil di kompetisi Asia.

PSSI kemudian menerima surat peringatan dari AFC.

Dalam surat itu, kata Plt Sekjen PSSI Yunus Nusi, AFC memahami maksud dan tujuan PSSI yang menetapkan Persija ke Piala AFC 2021 dengan status runner-up Piala Indonesia 2018-2019.

"Namun, AFC ingin klub yang bermain di AFC Cup 2021 harus sesuai Entry Manual AFC Club Competition 2021 terkait Sporting Criteria," jelas Yunus Nusi, sebagaimana dikutip SuperBall.id dari PSSI.org.

Walhasil, PSSI segera mengubah keputusan Exco, yaitu mengganti Persija dengan Persipura sesuai sporting criteria.

Persipura berada di posisi keempat dalam urutan klub Indonesia yang berhak ke Piala AFC 2021 setelah Bali United, PSM Makassar, dan Persebaya Surabaya.

Akan tetapi, PSM Makassar dan Persebaya tak lolos dalam verifikasi lisensi klub profesional yang dilakukan PSSI beberapa waktu lalu sesuai standar AFC.

Dengan demikian, pilihan berikutnya jatuh ke Persipura.

URUTAN KLUB INDONESIA KE PIALA AFC 2O21:
1. Bali United, Juara Liga 1 2019
2. PSM Makassar, Juara Piala Indonesia 2018-2019
3. Persebaya Surabaya, Runner-up Liga 1 2019
4. Persipura Jayapura, Peringkat III Liga 1 2019
5. Bhayangkara FC, Peringkat IV Liga 1 2019

Baca Juga: Mengejutkan, Egy Maulana Vikri dkk Pesta Gol Usai Lechia Gdansk Ngamuk di Tengah Kabut Tebal

Ketum Hati-hati

PSSI sudah meminta maaf kepada pengurus Persipura atas kesalahan dalam penetapan wakil Indonesia ke Piala AFC 2021 itu.

Ketua Umum Persipura Benhur Tommy Mano mengaku sudah menerima maaf PSSI itu.

Namun, Benhur memberikan peringatan kepada PSSI untuk tetap berhati-hati menjalankan roda sepak bola Indonesia.

"Sebagai teman, saya ingin mengingatkan Ketua Umum PSSI (Mochamad Iriawan) agar lebih berhati-hati terhadap orang-orang terdekat," ujar Benhur, Minggu (20/12/2020).

"Tidak semua bekerja tulus untuk membantu, termasuk yang di Exco PSSI," imbuhnya.

Menurut Benhur, isu sepak bola Indonesia itu sangat panas.

Jangan sampai kesalahan atau kekeliruan PSSI merugikan masyarakat Indonesia.

"Risikonya itu bisa ditanggung 270 juta rakyat Indonesia, nanti kita semua dianggap tidak mengerti aturan," tegas Benhur.

Baca Juga: Jose Mourinho Ingin Bawa Pemain Real Madrid Lagi ke Tottenham Hotspur

Oleh karena itu, Benhur tak mau di masa jabatan Mochamad Iriawan yang baru satu tahun di PSSI langsung tercoreng.

Benhur berharap Iriawan bisa lebih teliti terlebih dahulu demi sepak bola Indonesia agar membaik.

"Nanti ujung-ujungnya yang disalahkan adalah Ketua Umum PSSI, jadi saya mohon Pak Mochamad Iriawan untuk lebih mawas dengan orang-orang dekatnya," tandas Benhur.

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P