Saingi Timnas Indonesia, Malaysia Lakukan Naturalisasi Besar-besaran

By Lola June A Sinaga - Senin, 21 Desember 2020 | 17:38 WIB
Calon pemain naturalisasi Malaysia dari berbagai negara. (UTUSAN.COM.MY)

SUPERBALL.ID - Demi timnasnya, Malaysia tak mau kalah dari Indonesia dalam urusan naturalisasi pemain asing.

Dari sisi jumlah pemain naturalisasi, Malaysia memang kalah jauh dari Indonesia.

Dalam satu dasawarsa terakhir saja lebih dari 30 pemain sepak bola asing telah menjadi warga negara Indonesia (WNI).

Baca Juga: Egy Maulana Vikri Lebih Diperhitungkan dari Bintang Timnas Malaysia Safawi Rasid di Eropa

Demam naturalisasi di Indonesia dimulai sejak Cristian Gonzales tahun 2010.

Gonzales bermain cemerlang di Piala AFF 2010 dan membawa Timnas Indonesia hingga ke final.

Sayangnya, di final Timnas Indonesia kalah agregat 2-4 dari Malaysia, yang tampil dengan kualitas pemain lokal.

PSSI terus menambah pemain naturalisasi, karena kencangnya tuntutan agar Timnas Indonesia bisa tampil lebih baik dan meraih prestasi.

Ada enam tambahan terbaru pemain naturalisasi Indonesia, yaitu Ezra Walian, Ilija Spasojevic, Alberto Goncalves, Esteban Vizcarra, Otavio Dutra, dan Marc Klok.

Dari 2010 sampai sekarang, Timnas Indonesia belum pernah menorehkan prestasi mentereng kecuali sebatas runner-up Piala AFF 2010 dan 2016.

Baca Juga: Inilah Kuitansi yang Bikin Heboh Jual-Beli Jabatan Manajer Timnas U-19 Indonesia

Sementara Timnas Malaysia dalam kurun yang sama tampil lebih bagus di Piala AFF, yakni juara 2010, peringkat keempat 2012, serta runner-up tahun 2014 dan 2018.

Asosiasi Sepak Bola Malaysia (FAM) bertekad meraih prestasi lebih cepat dan banyak dengan memperkuat komposisi pemain, salah satunya melalui naturalisasi.

Wakil Presiden FAM Datuk Mohd Yusof Mahadi mengungkapkan, semua pilar impor Liga Malaysia (M-League) yang sudah bermain tiga tahun ke atas otomatis menjadi calon pemain naturalisasi.

Pria yang juga Ketua Panitia Program Naturalisasi FAM itu menambahkan, tak hanya Endrick Dos Santos dan Gonzalo Cabrera, tapi banyak pemain impor lain yang menarik perhatian otoritas sepak bola Malaysia.

Kedua pemain itu, ujar Yusof, sudah ada dalam daftar pengamatan mereka untuk dinaturalisasi.

Baca Juga: Buntut Kasus Wakil Piala AFC, Persipura: Ketua Umum PSSI Harus Hati-hati terhadap Exco

Namun, keputusan akhir tetap berada di tangan para pemain itu sendiri, apakah mereka setuju atau tidak dinaturalisasi.

“Kami tidak hanya memiliki dua calon ini, tetapi beberapa calon lainnya yang dimonitor."

"Saya bisa bilang semua pemain impor yang sudah bermain di Malaysia lebih dari 3 tahun adalah kandidat naturalisasi," tandas Yusof, sebagaimana dikutip SuperBall.id dari Utusan.com.my.

Saat ini skuat Timnas Malaysia memiliki dua pemain naturalisasi, yakni Mohamadou Sumareh dari Gambia dan Liridon Krasniqi dari Kosovo.

Sedangkan Guilherme de Paula dari Brasil masih menunggu jawaban dari FIFA.

Ada lagi empat nama asing lain yang sedang dipantau, yakni Lee Tuck (Inggris), Romel Morales (Kolombia), Endrick Dos Santos (Brasil), dan Gonzalo Cabrera (Argentina).

Baca Juga: Alasan Pelatih Lechia Gdansk Tak Mainkan Egy Maulana Vikri Saat Lumat Cracovia

“Romel Morales dan Lee Tuck juga sedang dipantau, tapi sekali lagi keputusan akhir bergantung kepada pemain itu," jelasnya.

Lee Tuck bermain di Terengganu FC, sedangkan Morales di Melaka United.

Endrick bermain bersama Penang, sedangkan Gonzalo Cabrera mengenakan jersey Johor Darul Ta'zim pada musim 2020.

Endrick dan Cabrera sudah bermain di liga lokal selama lebih dari empat tahun.

Endrick akan menyelesaikan tahun kelimanya pada 2022, sementara Cabrera pada tahun 2021.

Syarat Naturalisasi

Yusof juga menegaskan bahwa Malaysia tak sembarangan menaturalisasi pemain asing.

Performa, usia, sikap, dan berbagai kriteria lain turut berperan sebelum FAM menawarkan naturalisasi kepada pemain asing.

Baca Juga: AFC Tegur PSSI soal Wakil Piala AFC, Persija Akhirnya Dicoret dan Minta Maaf ke Persipura

“Jika tahun ini performa mereka bagus, tapi tahun depan mereka menghadapi masalah cedera serius, mungkin kami perlu evaluasi ulang."

"Faktor usia juga penting karena jika memungkinkan kami ingin menggunakannya untuk jangka panjang.

FAM sangat berkepentingan memperkuat timnasnya karena banyak target yang ingin diraih tahun 2021.

Salah satu target itu adalah lolos ke putaran final Piala Dunia 2022 di Qatar.

Berbeda dengan Timnas Indonesia yang sudah tersingkir, Malaysia masih berpeluang lolos.

Dalam klasemen Grup G Kualifikasi Piala Dunia 2022 putaran kedua saat ini, Malaysia berada di posisi kedua setelah Vietnam.

Menurut rencana, lanjutan kualifikasi akan digelar Maret 2021.

Menyisakan tiga laga lagi, Malaysia bersaing ketat dengan Vietnam, Thailand, dan Uni Emirat Arab untuk lolos ke kualifikasi putaran ketiga.