Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
SUPERBALL.ID - Pelatih Madura United Rahmad Darmawan mengungkapkan soal fakta kepindahan Syahrian Abimanyu ke Johor Darul Ta'zim (JDT).
Menurut pelatih yang pernah menukangi Sriwijaya FC ini, ada harapan besar yang diberikan klub kepada pemain yang usianya masih 21 tahun itu.
Kepindahan gelandang yang akrab disapa Abi itu tentu saja menjadi satu lubang besar bagi Madura United tentunya.
Pasalnya, ketika pertama kali direkrut, Syahrian sudah disiapkan untuk menjadi proyek jangka panjang.
Baca Juga: Mohamed Salah Dikabarkan Tak Bahagia di Liverpool, Ini Tanggapan Juergen Klopp
Dengan potensi yang dimilikinya, tentu saja Madura United sangat berat melepas pesepak bola kelahiran 1999 ini.
Tapi, tidak jelasnya kompetisi yang ada di Indonesia akhirnya membuat Madura United harus mengambil pilihan terkait hal ini.
Madura United mengaku tidak mau pemain potensialnya ini harus terkatung-katung di tengah kompetisi di Indonesia yang tidak jelas.
"Madura United selalu ingin memberikan kesempatan kepada tiap pemain muda yang potensial, agar menjadi pemain yang skill-nya terasah dan bisa memberikan sumbangsih kepada Tanah Air," tutur pelatih yang akrab disapa RD ini.
"Kita mengapresiasi Abi untuk mengambil JDT," pungkasnya.
Sebelumnya Haruna Sumitro selaku Direktur Utama Madura United mengatakan bahwa kontrak Abimanyu sudah habis sejak 9 Desember 2020.
"Kontraknya sudah habis. Kami mau perpanjang, tapi kompetisi tidak jelas saat ini," ucapnya.
"Tidak ada klausul apa pun yang bisa menahan pemain yang kontraknya sudah habis," lanjutnya.
Itu artinya tidak ada keuntungan yang diraih oleh Madura United setelah melakukan pembinaan pada Syahrian.
Baca Juga: Produsen Bir Ini Kirim Bir Gratis pada Semua Kiper yang Dibobol Messi
Tapi RD menegaskan tidak hanya sekadar urusan materi, tapi mereka ingin menyelamatkan karier pemainnya yang potensial.
"Hal ini tidak hanya seputar pada materi, melainkan juga kami ingin menyelamatkan karier pemain muda potensial kami," ujar RD.
Biasanya, pemain muda yang pindah punya klausul spesial seperti yang ada pada Bagus Kahfi.
Jika kontraknya di FC Utrecht telah habis, Bagus diminta pulang kembali ke Barito Putera.
Terkait klausul spesial ini RD tak bisa banyak berkomentar.
Setahunya, Madura United tak memberikan persyaratan apa pun dan rela melepaskan anak emasnya dengan ikhlas ke JDT.