Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
SUPERBALL.ID - Pelatih Chelsea, Thomas Tuchel, melakukan tiga keputusan tepat dan satu keputusan salah saat timnya meraih kemenangan 1-0 atas Atletico Madrid.
Chelsea mengukir kemenangan 1-0 atas Atletico Madrid di stadion National Arena, Bucarest pada Rabu (24/2/2021) dini hari WIB.
Pada pertandingan leg pertama babak 16 besar Liga Champions itu, tuan rumah Atletico Madrid tidak bisa menggelar laga di markas sendiri lantaran pembatasan Covid-19.
Tim tamu baru mampu mencetak gol satu-satunya di laga ini pada menit ke-68 melalui tendangan salto Olivier Giroud.
Baca Juga: Setelah Dikenal Sebagai Tukang Gigit, Luis Suarez Kini Dikecam Karena Mencubit Antonio Rudiger
Gol penyerang tim nasional Prancis itu sempat dianulir karena ia dianggap lebih dulu berada dalam posisi offside.
Akan tetapi, setelah wasit berkonsultasi cukup lama dengan wasit VAR, akhirnya diputuskan bahwa gol tersebut sah.
Selain meraih kemenangan krusial, tim asuhan Thomas Tuchel juga mampu tampil dominan dengan memperoleh 64 persen penguasaan bola.
Sementara itu, tim asuhan Diego Simeone yang mengandalkan serangan balik, gagal melepaskan satu pun tembakan tepat sasaran.
Dengan hasil ini, Chelsea tentu mendapat keuntungan dan memiliki peluang lebih besar untuk melaju ke babak perempat final.
Hasil ini juga sekaligus memperpanjang rekor tak terkalahakan Chelsea sejak ditukangi oleh Tuchel.
Baca Juga: Arsene Wenger Prediksi Chelsea Bakal Finis Tipis di Luar Empat Besar
Dilansir SuperBall.id dari Daily Star, ada tiga hal penting yang dilakukan Tuchel sehingga mampu meraih kemenangan.
Pertama adalah ia memainkan kembali Callum Hudson-Odoi sebagai starter setelah di pertandingan sebelumnya kurang dipercaya.
Pemain berusia 20 tahun itu menjadi ancaman serius bagi sisi kiri pertahanan Atletico Madrid.
Selain itu, anak muda lain yang mendapatkan kepercayaan Tuchel adalah Mason Mount, yang memiliki permainan yang hebat.
Bahkan Tuchel membiarkannya bertahan lama di lapangan setelah menerima kartu kuning akibat melanggar Joao Felix di menit pertama.
Keputusan paling penting yang dilakukan Tuchel adalah dengan memainkan sang pencetak gol, Giroud.
Baca Juga: Kendaraan Super Mewah Roman Abramovich Seharga Rp8,5 Triliun Terlihat untuk Pertama Kalinya
Penyerang berusia 34 tahun itu membuktikan bahwa usia hanyalah angka dan layak menjadi pilihan utama di posisi ujung tombak.
Kontrak sang pemain akan berakhir di musim panas, dan Chelsea pasti akan sangat kehilangan jika ia pergi.
Meski begitu, keputusan Tuchel untuk tidak memainkan N'Golo Kante dalam pertandingan ini dianggap sebagai sebuah kesalahan.
Tuchel tetap bertahan dengan duo Mateo Kovacic dan Jorginho sebagai poros di line tengah timnya.
Padahal gelandang energik seperti Kante akan sempurna untuk mengatasi serangan balik Atletico.
Sementara itu, Jorginho kerap kali salah melakukan umpan yang seharusnya menguntungkan Chelsea, terutama di babak pertama.
Baca Juga: Satu Hal yang Bikin Luis Suarez Kecewa Berat kepada Barcelona