Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
SUPERBALL.ID - European Super League (ESL) langsung lumpuh hanya dalam hitungan hari sejak resmi didirikan pada Minggu (18/4/2021).
Ambyarnya proyek ambisius tersebut tidak lepas dari keluarnya hampir semua klub pendiri.
Hingga saat ini, terhitung ada 9 klub yang telah menyatakan pamit dari ESL meski sempat terlibat dalam pembentukannya.
Oleh karena itu, ESL kini hanya menyisakan tiga klub anggota yang masih kekeh ingin mewujudkan ambisinya tersebut.
Tiga klub itu adalah Real Madrid, Barcelona, dan Juventus.
Baca Juga: Cetak Dua Gol, Karim Benzema Diberi Kode Serius dari Zinedine Zidane
Hal tersebut menyebabkan banyak pihak yang menilai nasib ESL kini berada di ambang kegagalan.
Salah satu pihak yang memberi penilaian itu adalah sosok pelatih senior yang kini menangani Everton, Carlo Ancelotti.
Dilansir Superball.id dari Daily Mirror, Ancelotti bahkan mengira bahwa ESL itu hanyalah sebuah lelucon belaka.
"Saya pikir ini adalah lelucon dan saya yakin bahwa ini tidak akan terwujud," ujar Ancelotti.
Pelatih asal Italia itu pernah menangani sejumlah klub yang terlibat dalam ESL, yakni Juventus, AC Milan, Chelsea, dan Real Madrid.
Baca Juga: Bruno Fernandes Beri Satu Syarat bagi Man United untuk Kontrak Barunya
Ancelotti menilai bahwa ESL memiliki kekurangan dalam nilai kompetisi di mana semua klub bisa bertanding untuk menunjukkan siapa yang terbaik.
"Kultur olahraga di Eropa sangat berbeda dengan di Amerika karena di sini kami hidup dengan semangat meraih hasil," imbuh Ancelotti.
Ancelotti menyebut bahwa 12 klub yang turut bergabung dalam ESL telah membuat kesalahan besar.
Kesalahan besar itu dilihat Ancelotti dari tidak adanya keterlibatan dua bagian penting dalam sepak bola.
"Satu adalah para pemain dan pelatih, dan yang satunya adalah para suporter," ucap Ancelotti.
Baca Juga: Raih Kemenangan Bersama Pelatih Anyar, Gareth Bale Sindir Keras Mourinho
Ancelotti menilai bahwa klub-klub tidak hanya harus mendengarkan suara hati suporter, tetapi juga para pelatih dan pemain.
Pelatih berusia 61 tahun itu merasa bahwa para pelatih dan pemain perlu dilibatkan dalam proses pengambilan kebijakan.
Penilaian Ancelotti itu muncul karena ia merasa perlu terlibat dalam pembuatan jadwal demi menjaga kondisi para pemain.
"Kualitas hanya akan meningkat jika para pemain dalam kondisi yang lebih baik," kata Ancelotti.
Baca Juga: Cari Pengganti Jose Mourinho, Tottenham Dekati Maurizio Sarri?
Ancelotti bakal menghadapi salah satu klub pendiri ESL, Arsenal, pada laga lanjutan Liga Inggris.
Everton akan bertandang ke Stadion Emirates, London, Sabtu (24/4/2021) dini hari.
Ancelotti bertekad bermain apik dalam laga tersebut untuk bisa menunjukkan bahwa tim yang tidak bergabung dalam ESL lebih baik.
"Saya harap bisa menang atas Arsenal dengan semangat ini, kami bisa bermain lebih apik ketimbang mereka," tegas Ancelotti.
Baca Juga: Ed Woodward Mundur dari Man United, Gara-gara European Super League?