Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
SUPERBALL.ID - Anthony Sinisuka Ginting menjadi wakil Indonesia di sektor tunggal putra yang berhasil menembus babak final Olimpiade Tokyo 2020.
Dia mampu tampil ciamik di turnamen ini dengan mengalahkan berbagai lawan tangguh.
Di partai final, dia akan berhadapan dengan wakil China, Chen Long yang tentu saja menjadi lawan luar biasa baginya.
Dengan segudang pengalaman yang diraih, Chen Long akan menjadi lawan sepadan buat Ginting yang kini menghuni peringkat lima dunia.
Baca Juga: Pelatih Takut Greysia/Apriyani Alami Hal Mengerikan seperti Marcus/Kevin
Ada beberapa fakta menarik soal Anthony Ginting selama mengikuti Olimpiade Tokyo 2020.
Kira-kira apa saja? Ini ulasan lengkapnya!
Superior Sejak Awal Turnamen
Sejak awal mengikuti Olimpiade 2020, Ginting memang berhasil tampil sangat konsisten.
Ya, dia yang tergabung ke dalam grup J dengan Gergely Krausz dan Sergey Sirant berhasil meraih poin penuh di fase grup.
Dia berhasil mengalahkan Krausz dengan skor 21-13, 21-18 dan berhasil mengalahkan Sirant dengan skor 21-12, 21-10.
Baca Juga: Anthony Ginting Bisa Jadi Penghenti 16 Tahun Puasa Gelar Indonesia
Kiprah supernya ini berhasil dia pertahankan ketika memasuki babak 16 besar.
Dia menghabisi wakil Jepang, Kanta Tsuneyama dengan skor 21-18, 21-14.
Kiprah ciamiknya ini berlanjut ketika Ginting mampu meladeni permainan apik dari Anders Antonsen di babak perempat final.
Ginting berhasil menang dramatis dengan skor 21-18, 15-21, 21-18.
Kini di babak semifinal, dia akan berhadapan dengan wakil China, Chen Long.
Hanya Melakoni Rubber Gim Sekali Saja
Selama mengikuti turnamen Olimpiade Tokyo 2020, Ginting berhasil selalu menang dua gim.
Hanya satu saja sosok yang pada akhirnya bisa membuatnya melakoni laga rubber gim, dia adalah wakil Denmark, Anders Antonsen.
Ya, Antonsen berhasil membuat pertandingan berjalan sangat tegang.
Laga kontra Antonsen pun berakhir dengan skor 21-18, 15-21, 21-18.
Laga ini juga menjadi laga paling lama yang dilakoni Ginting selama bertanding di Olimpiade Tokyo 2020.
Untuk mengalahkan Antonsen, Ginting butuh waktu hingga satu jam 20 menit.
Lebih Unggul Secara Head to Head dari Chen Long
Dari sisi head to head, bisa dibilang Ginting punya statistik yang lebih unggul.
Tapi seperti pertandingan pada umumnya, head to head tidak bisa menjadi patokan apakah seseorang bisa menang atau tidak.
Apalagi Chen Long memiliki pengalaman luar biasa di Olimpiade plus merupakan juara bertahan di Olimpiade.
Dia sukses menjadi jawara di Olimpiade 2016 setelah menghabisi wakil Malaysia Lee Chong Wei di partai final.