Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
SUPERBALL.ID - Manchester United pernah memiliki barisan pertahanan yang solid di bawah asuhan pelatih legendaris Sir Alex Ferguson.
Menjelang masa-masa terakhir Ferguson menjadi pelatih, barisan pertahanan Manchester United berisikan sejumlah bek tangguh seperti Patrice Evra, Nemanja Vidic dan Rio Ferdinand.
Khusus untuk Evra dan Vidic, keduanya tiba di Manchester United pada waktu yang bersamaan, yakni tahun 2006.
Selama memperkuat Setan Merah, Evra dan Vidic sama-sama membantu tim memenangi lima gelar Liga Inggris dan juga Liga Champions pada tahun 2008.
Namun, meski karier mereka terlihat mulus, ternyata Evra dan Vidic pernah terlibat perselisihan.
Bahkan mereka sempat tak saling bicara selama tiga bulan.
Baca Juga: Paul Pogba Lebih Gacor di Timnas Prancis daripada Man United, Legenda Liverpool Bongkar Penyebabnya
"Kami tiba di waktu yang sama dan kami berjuang bersama," kata Evra sebagaimana dikutip SuperBall.id dari Metro.
"Kami berada di hotel yang sama, saya ingat, dan kami pada awalnya sangat buruk."
"Manajer mengirim kami untuk bermain dengan tim reserve dan saat itu pelatihnya adalah Rene Meulensteen. Setelah 45 menit, dia mencadangkan kami!"
"Jadi kami berjuang bersama. Itu sebabnya saya sangat menghormati Vida (sapaan Vidic)."
Pada suatu kesempatan, ketegangan memuncak saat keduanya bertengkar.
Pertengkaran itu mengakibatkan kurangnya komunikasi baik di dalam maupun di luar lapangan selama berbulan-bulan.
Bahkan ketegangan itu sampai membuat Ferguson harus mengganti posisi Ferdinand di jantung pertahanan tim.
Meski demikian, Evra mengklaim dirinya dan Vidic segera berbaikan dan sekarang menjadi teman baik setelah pensiun.
"Sejujurnya kami juga bertengkar," ungkap Evra.
"Saya dan dia tidak berbicara selama tiga bulan."
"Kami bermain bersama tetapi kami tidak mengucapkan sepatah kata pun."
"Saya tidak pernah menyuruhnya untuk bergerak ke kiri atau ke kanan, begitu juga dengannya."
"Ferguson sampai harus menukar Rio Ferdinand untuk bermain di sisi kiri dengan saya."
"Tiga bulan kemudian, setelah pertandingan, saya ingat dia datang kepada saya di ruang ganti dan memberi saya tos."
"Semua orang yang melihat tampak seperti ingin berkata 'akhirnya'."
"Kami berteman baik, kami memiliki cerita yang mendalam bersama. Saya sangat menyukainya."
"Jika kami melakukan sesuatu yang salah, kami akan berdebat tetapi dengan cara yang sama, itu adalah hubungan yang sangat hebat," tambah Evra.