Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
SUPERBALL.ID - Pasangan ganda putra Malaysia, Aaron Chia/Soh Wooi Yik, mengaku terjebak ekspektasi tinggi dari diri sendiri setelah terpuruk di Denmark Open 2021.
Pasangan nomor 1 Malaysia itu harus tersingkir di babak awal atau tepatnya di putaran kedua Denmark Open 2021.
Mereka kalah dari pasangan peringkat 27 dunia asal Jepang, Akira Koga/Taichi Saito, dua gim langsung, 19-21, 13-21.
Itu adalah kekalahan ketiga berturut-turut ganda peringkat 8 dunia itu dari pasangan Jepang.
Baca Juga: Denmark Open 2021 Tercoreng, Legenda Malaysia Takut Pemainnya Bernasib seperti Jojo dan Ginting
Sebelumnya, mereka menelan kekalahan dua kali beruntun dari pasangan peringkat 15 dunia, Takuro Hoki/Yugo Kobayashi, di Piala Sudirman dan Piala Thomas.
Hasil ini melanjutkan penampilan mengecewakan yang mereka tunjukkan di ajang Piala Thomas 2020 di Aarhus, Denmark.
Padahal, sebelum terpuruk di dua turnamen teranyar, Aaron/Soh mampu tampil impresif di Olimpiade Tokyo 2020.
Mereka sukses mempersembahkan medali perunggu untuk Malaysia setelah menekuk dua ganda putra terbaik Indonesia.
Aaron/Soh mengandaskan pasangan terbaik dunia Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamujo di babak perempat final.
Mereka kemudian mampu mengalahkan pasangan peringkat 2 dunia, Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan, di perebutan medali perunggu.
Bahkan, di ajang Piala Sudirman 2021, mereka kembali mengalahkan Marcus/Kevin untuk kedua kalinya secara beruntun.
Baru-baru ini, Aaron Chia akhirnya buka suara terkait alasan mengapa ia gagal tampil impresif di dua turnamen terakhir.
Aaron mengaku bahwa dirinya dan Soh Wooi Yik gagal tampil impresif lantaran terjebak dengan ekspektasi sendiri.
Mampu mengalahkan Marcus/Kevin dua kali secara beruntun membuat mereka memiliki harapan yang tinggi di setiap turnamen.
Baca Juga: Tanpa Satupun Gelar di Denmark Open, Indonesia Kehabisan Bensin Usai Dua Kompetisi Akbar
Terlebih lagi, mereka sangat bertekad untuk mengakhiri penantian gelar di ajang BWF World Tour Super Series.
Alhasil, ekspektasi mereka yang tinggi tersebut diakui Aaron telah mengganggu permainan mereka di lapangan.
"Saya akui kami berada dalam kebiasaan, dan itu terjadi karena perbuatan kami sendiri," kata Aaron, sebagaimana dikutip SuperBall.id dari New Straits Times.
"Ini bukan harapan tinggi dari orang lain, tetapi diri kami sendiri."
“Semua orang tahu kami belum memenangi gelar Super Series, dan kami ingin segera mengakhiri penantian itu."
"Namun, kami menemukan diri kami dalam situasi yang sulit," lanjutnya.
Aaron menambahkan, "Kami perlu menenangkan diri dan kembali ke performa terbaik."
"Ini sebenarnya bukan tekanan, tetapi lebih pada salah urus ekspektasi kami yang akhirnya mempengaruhi permainan kami."
Selanjutnya, Aaron/Soh akan mencoba memperbaiki penampilan mereka di ajang French Open 2021 kelas Super 750.
Akan tetapi, perjalanan tidak mudah bakal dihadapi oleh juara SEA Games 2019 itu.
Di putaran pertama, mereka langsung berhadapan dengan sesama wakil Malaysia, Goh V Shem/Low Juan Shen, yang baru terbentuk.
Selain itu, Aaron/Soh juga berada dalam pool yang sama dengan Ahsan/Hendra, Satwiksairaj Rankireddy-Chirag Shetty dari India, dan Akira Koga/Taichi Sato.
Baca Juga: Semifinal Denmark Open - Jumpa Momota, Tommy Dihantui Kenangan Kelam 2 Tahun Silam