Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
SUPERBALL.ID - Siapa sosok yang akan menggantikan Ronald Koeman sebagai pelatih Barcelona kini menjadi pertanyaan besar.
Ronald Koeman baru saja dipecat oleh Barcelona setelah laga kontra Rayo Vallecano, Kamis (28/10/2021) dini hari WIB.
Dalam laga tersebut, Barcelona dipaksa menelan kekalahan tipis dengan skor 0-1 oleh Rayo Vallecano.
Gol kemenangan Rayo Vallecano itu dicetak oleh striker gaek, Radamel Falcao, pada menit ke-30.
Kekalahan tersebut membuat Barcelona kini semakin terdampar di peringkat ke-9 klasemen sementara Liga Spanyol dengan torehan 15 poin dari 10 laga.
Baca Juga: Pecat Ronald Koeman, Barcelona Keluarkan Uang Jauh Lebih Besar dari Belanja Musim Ini
Posisi buruk tersebut tentu membuat jajaran petinggi klub kehabisan kesabaran dan memecat Koeman seusai laga Rayo Vallecano vs Barcelona.
Sebagai pengganti, Barcelona selangkah lagi akan mendatangkan sang legenda klub, Xavi.
Xavi bahkan telah berbincang dengan Presiden klub Joan Laporta beberapa hari sebelum pemecatan Koeman.
Namun, Xavi masih belum diresmikan karena sedang dalam proses pemutusan kontrak dengan klub yang saat ini ia latih, Al-Sadd.
Oleh karena itu, sementara ini Barcelona dilatih oleh pelatih karteker, Sergi Barjuan.
Barcelona will announce new interim coach. Then it’s gonna be Xavi. He has accepted Barça project after talking with president Laporta days ago. Still waiting contract termination process with Al-Sadd. ???? #FCB
Laporta will announce Xavi to the team today, acc to @tjuanmarti. pic.twitter.com/zXOnMZKtIn
— Fabrizio Romano (@FabrizioRomano) October 28, 2021
Baca Juga: Penuh Hasil Memalukan, Ronald Koeman Resmi Dipecat dari Barcelona
Ternyata, dilansir SuperBall.id dari Daily Star, ini bukanlah kali pertama Barcelona menginginkan Xavi untuk menjadi pelatih.
Barcelona bahkan sempat mendekati Xavi sekitar tujuh bulan sebelum mendatangkan Ronald Koeman, atau tepatnya pada Januari 2020.
Ketika itu, Barcelona baru saja memecat Ernesto Valverde dari kursi kepelatihan.
"Ya, saya menerima tawaran Barcelona di hadapan Eric Abidal dan Oscar Grau, tapi saya tidak menerimanya," kata Xavi.
Baca Juga: Barcelona Kalah El Clasico, Koeman Jadi Sasaran Amuk dan Dikepung di Luar Camp Nou
Xavi menolak tawaran tersebut karena dirinya masih terlalu awal untuk menjadi pelatih Barcelona.
Selain itu, penolakan itu juga disebabkan karena Xavi belum genap setahun menangani klub asal Qatar, Al-Sadd.
"Ini terlalu awal untuk melatih Barcelona, namun saya akan melanjutkan mimpi saya untuk menjadi pelatih Barcelona di masa depan," aku Xavi.
"Saya bilang kepada keluarga terlebih dahulu dan kemudian pemain Al-Sadd karena mereka mengikuti topik tersebut," imbuhnya.
Baca Juga: Ranking Klub Terbaru UEFA - Tiga Klub Inggris di Lima Besar, Real Madrid Tertinggal dari Barcelona
Sebelumnya lagi, ketika awal menangani Al-Sadd, Xavi sempat menegaskan keinginannya untuk meniti kariernya sebagai pelatih mulai dari nol.
Pria asal Spanyol itu merasa dirinya tidak bisa langsung memulai karier bersama klub besar.
"Sekarang saya memulai karier saya dari nol, saya tidak bisa memulainya dengan (mobil) Ferrari atau kapal pesiar," tutur Xavi.
"Saya harus memulainya dengan perahu kecil, mobil kecil, menguji diri sendiri, mengumpulkan pengalaman," tambahnya.
Baca Juga: Buat Dalih PSS Kalah karena Tekanan dari Luar, Dejan Antonic Salahkan Suporter?
Xavi menekankan bahwa tujuannya dalam karier kepelatihan adalah kembali ke Barcelona, klub yang telah membesarkan namanya.
Namun, Xavi ingin mengumpulkan pengalaman terlebih dahulu bersama Al-Sadd di Qatar.
"Ya, itu benar bahwa tujuan saya adalah kembali ke Barcelona, namun saya santai," ujar Xavi.
"Rencana saya adalah memulai menjadi pelatih di Qatar, di mana tidak ada banyak tekanan untuk menguji diri sendiri dan mengumpulkan pengalaman," sambungnya.
"Tujuan utama saya adalah kembali ke Eropa dan terutama adalah ke Barcelona," pungkasnya.
Baca Juga: Drawing Piala Asia 2022 - Timnas Wanita Indonesia Jumpa Langganan Piala Dunia, Vietnam Lebih Apes