Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
SUPERBALL.ID - Megabintang Paris Saint-Germain, Lionel Messi ternyata dipaksa meninggalkan Barcelona di bursa transfer musim panas lalu.
Setidaknya ada tiga alasan yang bikin dia dipaksa meninggalkan Barcelona.
Padahal sebelumnya pihak Barcelona sudah sepakat ingin memperpanjang kontrak pemain berdarah Argentina ini.
Menurut pengakuan Presiden Barcelona, Joan Laporta, Blaugrana tak bisa mempertahankan Lionel Messi karena terbentur aturan keuangan (Financial Fair Play) Liga Spanyol.
Messi sebenarnya sudah bersedia untuk menerima pengurangan gaji hingga 50 persen.
Akan tetapi, Barcelona masih belum bisa memenuhi ambang gaji yang ditentukan Liga Spanyol sehingga tetap tidak dapat mendaftarkan Messi.
Baca Juga: Chelsea Lakukan Pendekatan untuk Rekrut Bintang Leicester City, Saingi Dua Klub Besar Lain
Namun, pebisnis Spanyol yang menjadi penjamin Barcelona, Jose Elias, mengatakan bahwa ada hal lain yang menyebabkan Messi meninggalkan Camp Nou.
Jose Elias mengatakan Messi sebenarnya secara tidak langsung dipaksa oleh Barcelona untuk pergi karena tiga alasan.
Elias merupakan seorang pebisnis yang memberikan sebagian besar jaminan untuk membantu Laporta sehingga akhirnya menjabat sebagai Presiden Barcelona.
Menurut laporan Mundo Deportivo yang dikutip Superball.id, Elias memberi dukungan 17 juta euro (sekitar Rp 274 miliar) untuk Laporta demi bisa mendapatkan jaminan sebesar 125 juta euro (sekitar Rp 2,02 triliun).
Elias menjelaskan bahwa Barcelona sebenarnya tahu bahwa waktu untuk Messi di Camp Nou sudah berakhir.
Baca Juga: Kini Bela Persib, Marc Klok Janji Tak Akan Selebrasi Andai Jebol Gawang Persija
Pemimpin perusahaan energi terbarukan yang berbasis di Spanyol ini bersikeras bahwa untuk memulai proyek baru di Barcelona, maka Blaugrana harus memulai kehidupan tanpa Messi.
"Kepergian Messi memang sudah dekat," kata Jose Elias, dikutip Superball.id dari Sport.
"Barca harus menghasilkan tim baru dan dengan Messi, Anda tidak bisa melakukannya."
"Dia berada dalam usia tertentu yang tidak memungkinkan untuk tetap di Barcelona."
"Untuk mengubah Barca menjadi tim pemenang melewati proyek pasca-Messi, sebuah keputusan pada akhirnya harus dibuat."
"Messi tidak menangis karena dia tidak bertahan di Barca, tetapi karena berbagai hal lain."
"Dia menyelesaikan satu siklus. Dan di atas itu, dia telah membuat kehidupan di Barcelona bersama keluarganya," tutur Elias lagi.
Menurut Elias, tagihan upah menghambat posisi Barcelona untuk memberikan Messi kontrak baru.
Faktor lain yang mendorong kepergian pemain Argentina itu adalah tidak adanya uang untuk membayar tagihan gajinya yang besar, di mana Barcelona berencana untuk membayar dengan mencicil.
Baca Juga: Eks Arsenal Bikin Pengakuan Jujur soal Masa Depan Paul Pogba di Man United
Terakhir, Elias mengungkapkan bahwa Barcelona tidak mampu menciptakan tim baru sambil mempertahankan Messi.
"Barca juga memiliki beberapa keterbatasan ekonomi dan organisasi. Jadi ada tiga alasan mengapa Messi tidak bisa melanjutkan karier di sini," tutur Elias.
"Pertama, pengorganisasian tagihan upah klub. Klub harus menangani beberapa pengurangan gaji yang sulit dipahami."
"Kedua, kami tidak punya uang untuk membayar gaji Messi dan kami jungkir balik untuk membayarnya dengan mencicil."
"Anda harus menipu diri sendiri untuk percaya bahwa dia bisa melanjutkan karier di Barcelona."
"Dan ketiga, kami harus menghasilkan tim baru dan kegembiraan baru dan dengan Messi di dalamnya, Anda tidak bisa melakukan itu," ucap Elias lagi.