Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
SUPERBALL.ID - Timnas Myanmar harus mengakui keperkasaan tim tuan rumah, Singapura, pada laga pertama Piala AFF 2020.
Pertandingan tersebut digelar pada Minggu (5/12/2021) malam WIB di Stadion Nasional Singapura.
Di awal laga, Timnas Myanmar terlihat mampu memberi perlawanan yang cukup meyakinkan terhadap tim tuan rumah.
Semakin lama, Timnas Singapura mampu menekan balik Myanmar dengan berbagai peluang emasnya.
Setelah berkali-kali mencoba bobol gawang Myanmar yang dikawal oleh Myo Min Latt, Timnas Singapura akhirnya membuka keunggulan pada menit ke-34.
Baca Juga: Hasil Piala AFF - Hadapi Tim Terlemah Pecahan Indonesia, Thailand Menurun Drastis
Safuwan Baharudin menjadi pembuka kemenangan Timnas Singapura melalui sundulannya dalam situasi sepak pojok yang diberikan oleh Shahdan Sulaiman.
Tidak lama kemudian, Timnas Singapura menggandakan keunggulannya menjadi 2-0 pada menit ke-39 melalui gol Ikhsan Fandi dalam situasi serangan balik.
Ikhsan Fandi mencetak gol setelah memanfaatkan umpan dari Faris Ramli dan kemudian mengecoh bek Myanmar, Nyein Chan.
Jelang babak pertama berakhir, Ikhsan Fandi lagi-lagi mencetak gol yang membawa Singapura unggul 3-0 pada menit ke-45+1.
Baca Juga: Shin Tae-yong Ogah Panggil Spasojevic ke Timnas Indonesia Gara-gara Kesan Pertama Telanjur Jelek
Anak legenda Singapura, Fandi Ahmad, itu mencetak gol keduanya melalui sundulan setelah memanfaatkan sepakan bebas dari Shahdan Sulaiman.
Babak pertama pun ditutup dengan skor 3-0 untuk keunggulan Timnas Singapura.
Memasuki babak kedua, permainan Timnas Myanmar sebenarnya lebih berkembang dibanding babak pertama.
Namun, Timnas Myanmar tetap tak sanggup mengejar ketertinggalan begitu juga Singapura tak mampu menambah koleksi gol.
Skor pun tetap 3-0 hingga wasit meniupkan peluit panjang.
Baca Juga: Utamakan Mindset, Shin Tae-yong Incar Target yang Belum Pernah Dicapai Timnas Indonesia di Piala AFF
Dilansir SuperBall.id dari AFFSuzukiCup.com, pelatih Timnas Myanmar, Antoine Hey, angkat bicara soal kekalahan telak tersebut.
Antoine Hey merasa kekalahan telak itu disebabkan karena minimnya persiapan yang dilakukan oleh timnya.
Padahal, Timnas Myanmar sudah melakoni pemusatan latihan hingga rangkaian uji coba di Turki.
Salah satu uji coba yang dilakoni adalah dengan menghadapi Timnas Indonesia pada 25 November lalu di Antalya, Turki.
Dalam laga tersebut, Timnas Indonesia berhasil mencukur Myanmar dengan skor 4-1.
Baca Juga: Timnas Indonesia Layangkan Protes Keras soal Makanan, Asisten Shin Tae-yong: Tidak Manusiawi
Meskipun begitu, Antoine Hey tetap merasa itu masih sangatlah kurang bagi Timnas Myanmar.
Antoine Hey menilai vakumnya kompetisi liga di Myanmar menjadi penyebab para pemain kurang mempunyai ritme bertanding.
Hal itulah yang kemudian dinilai telah merugikan bagi Myanmar sepanjang babak pertama.
"Ada kurangnya latih tanding karena terakhir pertandingan liga di Myanmar adalah pada Oktober 2020," ucap Hey.
"Kami tahu para pemain tidak punya ritme bertanding yang seharusnya dan itu merugikan kami pada 45 menit pertama," imbuhnya.
Baca Juga: Media Asing Sebut 10 Calon Bintang Piala AFF, Sejajarkan Witan Sulaeman dengan Pemain Liga Inggris
Pelatih asal Jerman itu menyoroti berbagai peluang Singapura yang tercipta dari situasi sepak pojok, serangan balik, atau bola mati.
Hey merasa bahwa timnya sebenarnya tidak buruk-buruk amat ketika membawa bola, namun kesalahan telah menghukum mereka sendiri.
"Kami bertahan dengan buruk dari sudut dan juga dari serangan balik sehingga saya pikir kami tidak begitu buruk ketika membawa bola," nilai Hey.
"Kami tidak menang bukan karena kualitas Singapura tapi lebih karena kesalahan kami sendiri," pungkasnya.
Baca Juga: Enam Pemain Belum Gabung, Timnas Indonesia Langsung Tancap Gas di Singapura