Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
SUPERBALL.ID - Legenda Timnas Ghana, Asamoah Gyan, beberapa waktu lalu membuat pernyataan yang mengagetkan.
Pria berusia 43 tahun tersebut mengatakan bahwa dirinya siap bermain sepak bola kembali.
Sebagai informasi, mantan pemain Sunderland ini sudah memutuskan untuk gantung sepatu pada tahun 2019.
Akan tetapi, saat ini dirinya menyatakan siap kembali membantu Timnas Ghana dalam ajang Piala Dunia 2022 di Qatar.
Salah satu pelecut semangat seorang Asamoah Gyan adalah lawan Timnas Ghana di babak penyisihan grup Piala Dunia 2022 Qatar.
Timnas Ghana tergabung di Grup H bersama Portugal, Uruguay, dan Korea Selatan.
Ia pun menjelaskan bahwa kejadian seorang pemain kembali lagi dari masa pensiunnya sudah pernah terjadi.
Hal itu pernah dilakukan oleh legenda Afrika Selatan, yakni Roger Milla.
"Apapun bisa terjadi, itu pernah terjadi sebelumnya pada tahun 1994, ketika Roger Milla kembali dari pensiun untuk bermain di Piala Dunia," ucap Gyan, dikutip SuperBall.id dari Sports Brief.
Kendati demikian, pernyataan Asamoah Gyan tersebut mendapat penolakan dari masyarakat Ghana.
Masih belum ada informasi pasti mengapa rencana Asamoah Gyan ini mendapat penolakan masyarakat Ghana.
Satu hal yang pasti adalah dirinya mendapat dukungan dari mantan ketua Federasi Sepak Bola Ghana, yakni Nyaho-Tamkloe.
Nyaho-Tamkloe menjelaskan bahwa Asamoah Gyan adalah figur yang sangat terpandang di sepak bola Ghana.
Gyan dirasa banyak memberikan dampak positif kepada dunia sepak bola Ghana.
Oleh sebab itu, dirinya pun tak ragu kepada Gyan andai benar-benar ingin kembali bermain untuk timnas.
"Asamoah Gyan membuat tanda yang luar biasa di sepak bola Ghana."
"Dia adalah pesepak bola yang baik dan jika dia memiliki stamina, mengapa tidak?," ucap Tamkloe.
Tamkloe juga membandingkan peran Gyang dengan Roger Milla dan legenda Inggris, Stanley Matthews.
Baca Juga: Peserta Piala Dunia - Profil Timnas Kosta Rika, Menanti Kiprah Tim Tersukses di Amerika Tengah
"Roger Milla memilih untuk bermain di Piala Dunia di usia tua dan melakukannya dengan baik."
"Kita juga bisa berbicara tentang Stanley Matthews di Inggris yang merupakan tokoh kunci tim dan ahli taktik," tutup Tamkloe.