Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
SUPERBALL.ID - Sederet sanksi FIFA yang sangat berat kini menghantui Indonesia akibat tragedi Kanjuruhan yang menelan 125 korban jiwa.
Sebagaimana diketahui, peristiwa itu terjadi seusai laga Liga 1 antara Arema FC dan Persebaya Surabaya di Stadion Kanjuruhan, Malang, Sabtu (1/10/2022) malam WIB.
Kekalahan Arema FC 2-3 tak bisa diterima suporternya hingga turun ke lapangan.
Kericuhan pun terjadi, yang memaksa aparat Polri dan TNI turun tangan.
Polisi menembakkan gas air mata untuk mengatasi kerusuhan di dalam stadion.
Padahal, cara itu melanggar FIFA Security Code Pasal 19b yang berbunyi: Senjata atau gas pengontrol kerumunan tak boleh dibawa atau digunakan.
Jika pelanggaran Pasal 19b itu diterapkan FIFA untuk menjatuhkan sanksi kepada Indonesia, kondisinya akan sangat berat.
Baca Juga: Berkaca dari Insiden Serupa, Ini Sanksi yang Bisa Diterima Indonesia Akibat Tragedi Kanjuruhan
Paling tidak ada 7 sanksi yang mengancam persepakbolaan Tanah Air.
Jika sanksi itu dijatuhkan, maka akan sangat merugikan sepak bola Indonesia, mulai dari pemain, klub, Timnas Indonesia hingga PSSI.
Sanksi itu akan membuat sepak bola Indonesia terpuruk dan mengalami kemunduran.
Dampaknya bisa jadi lebih berat dibanding saat Indonesia dibekukan oleh FIFA pada 30 Mei 2015 akibat intervensi pemerintah terkait kompetisi.
Apa saja 7 sanksi yang mengancam Indonesia itu:
1. Semua pertandingan liga Indonesia di semua level dibekukan selama 8 tahun.
Hukuman ini sangat berat, karena menimpa pemain, pelatih, PSSI, hingga pelaku ekonomi.
2. Keanggotaan Indonesia di FIFA dicabut.
Sanksi seperti ini pernah dijatuhkan FIFA melalui dokumen FIFA pada 30 Mei 2015 yang ditandatangani Sekjen FIFA Jerome Valcke.
Surat itu menyatakan bahwa keanggotaan Indonesia di FIFA dicabut berdasarkan hasil rapat Komite Eksekutif di Zurich, Swiss.
FIFA menjatuhkan sanksi karena menilai pemerintah Indonesia telah melakukan pelanggaran Pasal 13 dan 17 Statuta FIFA akibat intervensi.
3. Piala Dunia U-20 2023 di Indonesia akan dibatalkan.
Hak Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20 2023 terancam dibatalkan FIFA karena alasan keamanan.
Pesta akbar itu dijadwalkan pada 20 Mei hingga 11 Juli 2022 di 6 kota Indonesia.
4. Timnas Indonesia dilarang tampil di Piala Asia 2023 dan Piala Asia U-20 2023.
Kepesertaan Timnas Indonesia di Piala Asia U-2023 dan Timnas U-20 Indonesia di Piala Asia U-20 2023 akan dicabut.
Timnas Indonesia sudah lolos ke Piala Asia yang akan digelar 16-16 Juni 2023.
Sedangkan Piala Asia U-20 digelar 1-16 Maret 2023 di Uzbekistan.
5. Poin ranking FIFA Timnas Indonesia dikurangi.
Sanksi ini mungkin tak seberat sanksi 1-4.
Peringkat terbaru Indonesia 152 hasil FIFA Matchday September lalu akan turun drastis.
Artinya, perjuangan Shin Tae-yong dan pasukannya yang menghebohkan dunia dengan menumbangkan Curacao dua kali akan sia-sia.
6. Kompetisi Indonesia tanpa penonton.
Sanksi lain yang cukup berat adalah melarang penonton ke stadion untuk menyaksikan pertandingan.
Ini bisa berlangsung dalam waktu sangat lama.
Kompetisi sepak bola Indonesia pernah mengalami ini ketika pandemi Covid-19 masih sangat mengerikan, jadi mungkin tak terlalu berat menghadapinya.
7. Klub Indonesia dilarang tampil di Piala AFC dan Liga Champions Asia.
Klub-klub Tanah Air akan kesulitan berprestasi karena tak bisa bermain di level Asia.