Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
SUPERBALL.ID - Pemain Persija Jakarta, Alfriyanto Nico, mengungkap perkembangan positif para pemain Timnas U-20 Indonesia selama TC di Turki.
Seperti diketahui, Timnas U-20 Indonesia tengah menjalani pemusatan latihan (TC) di Turki sejak 10 Oktober hingga 5 November 2022.
Selama itu, Timnas U-20 Indonesia dijadwalkan melakukan empat kali uji coba.
Uji coba pertama adalah melawan Cakallikli Spor (24/10/2022) yang dimenangkan oleh Timnas U-20 Indonesia.
Baca Juga: Desakan Penyerang Persib Bandung Agar Liga 1 Cepat Bergulir Kembali
Sedangkan pada uji coba kedua skuad Garuda Nusantara harus kalah dari Timnas U-20 Turki.
Uji coba ketiga dan keempat Timnas U-20 Indonesia akan melawan Moldova pada Selasa 1 November 2022 dan Jumat 4 November 2022.
Menurut Nico, proses adaptasi di Turki cukup baik sehingga tidak ada masalah yang berarti.
"Adaptasi di Turki berjalan lancar. Kami di sini menjalani latihan taktik dan penguatan fisik. Sebelumnya saat di Jakarta kami sudah lebih dulu fokus ke fisik," kata Nico dikutip SuperBall.id dari laman resmi klub.
Karena itulah Nico berharap para pemain bisa tambah baik lagi, sehingga bisa tampil bagus di Piala Asia U-20 2023.
Sebagai informasi, Timnas U-20 Indonesia berada di Grup A putaran final Piala Asia U-20 2023 bersama Uzbekistan, Suriah dan Irak.
"Saya berharap bisa semakin baik dari waktu ke waktu karena Piala Asia U-20 2023 semakin dekat."
Sementara rekan Nico, Dony Tri, menyampaikan perlu ada evaluasi komunikasi agar para pemain bisa tampil lebih baik lagi.
Saat kalah dari Timnas U-20 Turki, Shin Tae-yong menyoroti komunikasi para pemain yang kurang begitu baik.
"Kami semua akan berusaha agar lebih baik lagi. Komunikasi di lapangan akan kami perbaiki lagi sehingga kami bisa bermain lebih solid," terang Dony Tri.
Persija Jakarta adalah tim Liga 1 yang menyumbangkan banyak pemain untuk Timnas U-20 Indonesia.
Selain ada Dony dan Nico, ada juga pemain lain seperti Cahya Supriadi, Frengky Deaner Missa, Muhammad Ferarri, Achmad Maulana Syarif, Muhammad Rayhan Putra, dan Teuku Razzaa Fachrezi.