Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
SUPERBALL.ID - Pelatih Timnas Papua Nugini, Harrison Kamake, mengaku terkejut melihat penampilan Timnas Malaysia saat membantai timnya.
Malaysia benar-benar mengamuk saat mereka menghadapi Papua Nugini dalam pertandingan uji coba FIFA Matchday.
Skuad Harimau Malaya mencetak 10 gol tanpa balas di Stadion Sultan Mizan Zainal Abidin, Terengganu, Selasa (20/6/2023) malam WIB.
Anak-anak asuh Kim Pan-gon itu mencetak sembilan gol di babak kedua setelah memimpin di penghujung babak pertama.
Winger lincah Johor Darul Ta'zim (JDT), Arif Aiman Hanapi, yang masuk sebagai pemain pengganti di babak kedua, menjadi sorotan dengan menyumbang empat gol (56', 60', 87', 88').
Striker naturalisasi, Paulo Josue, juga mengukir namanya dalam sejarah baru sepak bola Malaysia dengan mencetak hattrick (52', 63', 69').
Gol Malaysia lainnya datang dari sepakan penalti Safawi Rasid (45+4'), Faisal Halim (58') dan Daniel Ting (76').
Seusai pertandingan, pelatih Papua Nugini Harrison Kamake mengaku terkejut melihat penampilan para pemain Malaysia.
Ia menilai para pemain Malaysia tampil sangat baik sehingga timnya harus dibobol sebanyak sepuluh kali.
Kendati demikian, ia mengaku kekalahan dari Malaysia telah memberi timnya banyak pelajaran berguna.
“Saya sedikit terkejut dan takjub melihat aksi yang ditampilkan para pemain Malaysia hingga kami kebobolan sepuluh kali, selamat untuk mereka."
"Kekalahan besar memberikan pelajaran yang berguna dengan banyak pekerjaan rumah yang harus dilakukan."
"Kami akan melakukan perbaikan selain memainkan lebih banyak pertandingan," kata Kamake, dikutip SuperBall.id dari Hmetro.com.my.
Kamake menilai para pemain sejatinya tampil bagus hingga mampu menahan gempuran Malaysia di babak pertama.
Baca Juga: Rekap Hasil FIFA Matchday 3 Pesaing Timnas Indonesia di Piala Asia 2023
Namun, semangat anak-anak asuhnya mulai kendor memasuki babak kedua dan tidak lagi mengikuti instruksinya.
Meski begitu, ia membantah hadiah penalti untuk Malaysia di akhir babak pertama telah membunuh semangat para pemainnya.
“Saya melihat pada aksi babak kedua, kami mulai kendor dan tidak mengikuti apa yang direncanakan dengan membiarkan pemain Malaysia masuk ke area kami."
“Para pemain berusaha menjaga kecepatan seperti pada aksi di babak pertama, namun perbedaan kualitas itulah yang menunjukkan kemampuan kami tidak mampu mengimbangi serangan lawan.”
"Menurut saya penalti bukan penyebab buruknya performa para pemain karena di awal kami bermain bagus."
"Tapi semakin longgar setelah gol demi gol, moral mereka menurun, kami tidak mengharapkan hasil seperti ini," ucapnya.
Hasil ini membuat Malaysia mencatatkan kemenangan keempat mereka atas Papua Nugini dalam lima pertemuan.
Ini sekaligus menjadi kemenangan keempat berturut-turut bagi Malaysia di laga uji coba FIFA Matchday sejak Maret lalu.
Kemenangan 10-0 atas Papua Nugini merupakan kemenangan terbesar ketiga yang pernah diraih Harimau Malaya.
Kemenangan terbesar Malaysia adalah saat mengalahkan Filipina 15-1 di Asian Games 1962 dan 11-0 di Asian Games 1974.
Baca Juga: Diwarnai Quattrick Wonderkidnya, Malaysia Bantai Tetangga Indonesia Nyaris Selusin Gol