Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
SUPERBALL.ID - Tak cukup sekali, klub rival Saddil Ramdani di Liga Super Malaysia, Johor Darul Ta'zim (JDT) melanggar aturan Federasi Sepak Bola Malaysia (FAM).
Pelanggaran aturan FAM yang dilakukan JDT kembali dilakukan dalam lanjutan Liga Super Malaysia, Senin (10/7/2023).
Tepat di saat menjamu Negeri Sembilan di Stadion Sultan Ibrahim, suporter JDT membakar flare saat laga masih berjalan.
Sementara FAM menerapkan aturan larangan terhadap suporter membawa barang terlarang ke dalam stadion sesuai Pasal 70.1 Kode Etik FAM.
Flare atau suar merupakan salah satu barang yang dilarang dibawa ke dalam stadion dan dinyalakan selama pertandingan berjalan.
Baca Juga: Gagal Menang di Dua Laga Pembuka Liga 1, Pelatih Persija Keluhkan Kurangnya Pemain Asing
Atas aksi suporter mereka, manajemen JDT dianggap tidak menghormati lembaga penyelenggara atau badan sepak bola nasional yang dikelola FAM.
Pekan lalu JDT juga sudah dihukum denda FAM atas perilaku suporter yang sama, namun hukuman itu tak membuat mereka jera bahkan diulangi lagi.
Sehingga tak berlebihan jika aturan FAM yang dibuat untuk dilanggara JDT, tindakan suporter tersebut benar-benar membahayakan keamanan suporter lain.
"Tindakan JDT jelas tidak menghormati lembaga penyelenggara atau badan sepak bola nasional yang dikelola oleh Persatuan Sepak Bola Malaysia (FAM)," tulis Harian Metro.
Baca Juga: Reaksi Iwan Bule soal Utang PSSI Eranya Nyaris Rp 100 Miliar
"Meski baru saja didenda FAM atas kesalahan yang sama pekan lalu, jelas tidak membuat klub menyesal, tapi justru lebih berani dengan mengulangi hal yang sama.
"Revisi aturan kompetisi juga secara jelas melarang suporter membawa barang terlarang ke dalam stadion sesuai Pasal 70.1 Kode Etik FAM.
"Suar atau petasan adalah salah satu barang yang dilarang dibawa ke dalam stadion selama pertandingan," imbuh mereka.
Media Malaysia ini juga berharap agar FAM lebih tegas dalam memberikan hukuman untuk JDT, agar tak menyepelekan aturan mereka.
Sekaligus membuka mata manajemen JDT terhadap pengawasan pihak penguasa pengelola kompetisi sepak bola Malaysia.
"Meski tindakan membakar suar dikatakan sebagai tanda merayakan kemenangan tim, itu bukanlah izin bagi tim untuk melanggar aturan," tulis Harian metroi lagi.
"Keselamatan suporter yang datang ke stadion terutama anak-anak dan orang tua perlu mendapat perhatian serius."
"Meski tidak menutup kemungkinan pembakaran flare dilakukan oleh sekelompok suporter mati-matian yang jauh dari tempat duduk suporter lainnya."
Baca Juga: Kisah Dua Pilar Timnas U-19 Wanita Indonesia yang Kini Puncaki Daftar Top Skor Piala AFF
"Tapi asap tebal dari suar mungkin memiliki efek kesehatan bagi anak-anak di stadion."
"FAM perlu lebih tegas dalam menegakkan aturan agar badan induk tidak dipandang 'miring' oleh stake holder lain yang sebenarnya selalu mengawasi," imbuh mereka.