Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Akan tetapi, masalah yang dialami oleh tim Negeri Minyak itu bukan sesederhana mengganti pelatih saja.
Soltero melanjutkan bahwa keterpurukan yang dialami oleh Arab juga bukan sepenuhnya kesealahan pelatih terdahulu, yakni Roberto Mancini.
Namun, penurunan performa tim Hijau-Putih tersebut dikarenakan pemainnya sendiri.
Bagi Soltero, ia tak melihat ada bakat yang menonjol di tim besutan Herve saat ini.
Hal itu terbukti dengan Arab yang merupakan tim dengan pemilik gol paling sedikit di antara 18 kontestan putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia.
Dari enam laga yang sudah dijalani, Mohammed Kanoo dkk hanya mampu melesakkan 3 gol saja ke gawang lawan-lawannya.
Sementara gawang mereka sudah terbobol sebanyak 6 kali.
Kondisi itu membuktikan bahwa saat ini Arab Saudi dihuni oleh pemain-pemain medioker yang tidak terlalu berbakat dalam hal mengolah si kulit bundar.
Hal itu juga yang membuat mereka dengan mudah dikalahkan oleh lawan-lawannya, termasuk Timnas Indonesia.
"Namun, kita telah mengatakan hal ini sejak Piala Asia pada bulan Januari, bahkan bukan salah Mancini bahwa ia tidak dapat berhasil dengan tim ini."
"Para pemain tidak memiliki bakat lagi, mereka meningkatkan serangan terburuk dari semua 18 tim di kualifikasi Piala Dunia Asia."
"Mereka hanya memiliki 3 gol dari 6 pertandingan," pungkasnya.