Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Arab Saudi Diibaratkan Kapal Titanic Usai Kalah dari Timnas Indonesia

By Dwi Aryo Prihadi - Jumat, 29 November 2024 | 14:50 WIB
Marselino Ferdinan (kiri) sedang menendang bola dalam laga babak penyisihan grup C Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia antara timnas Indonesia versus timnas Arab Saudi di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, Selasa (19/11/2024). (MUHAMMAD ALIF AZIZ MARDIANSYAH/BOLASPORT.COM)

RMS Titanic, yang dibangun oleh galangan kapal Harland & Wolff di Belfast, pertama kali diluncurkan pada tanggal 30 Mei 1911, dan telah digambarkan sebagai kapal yang “tidak dapat tenggelam” oleh media pada saat itu.

Terutama dipopulerkan oleh majalah Shipbuilder, yang bahkan menyatakan bahwa “Tuhan sendiri tidak dapat menenggelamkan kapal ini!”.

Banyak orang yang benar-benar mempercayainya, karena mengira Titanic benar-benar tak terkalahkan.

Namun, Harland & Wolff khawatir dengan hal yang dilebih-lebihkan dan mencoba untuk meredam antusiasme itu.

Mereka memperingatkan tentang kelemahan kapal Titanic, tetapi tidak seorang pun menganggapnya serius.

Baca Juga: Sisa 4 Laga Lagi, Segini Poin yang Ditargetkan Shin Tae-yong untuk Timnas Indonesia di Kualifikasi Piala Dunia 2026

Saat itu adalah awal abad ke-20, perkembangan teknologi dan sains semakin cepat.

Tenggelamnya Titanic secara tragis pada bulan April 1912 akibat hantaman gunung es di Samudra Atlantik menghancurkan semua narasi tentang kehebatannya.

Kelalaian manusia, rasa percaya diri yang berlebihan, dan kesombongan disalahkan atas tenggelamnya kapal tersebut.

Kematian lebih dari 1600 orang di atas kapal mendorong terciptanya rancangan Konvensi Internasional untuk Keselamatan Jiwa di Laut (SOLAS) pada tahun 1914, meskipun versi finalnya baru dirampungkan 60 tahun kemudian.