Robert Rene Sebut Liga 1 Aneh, 13 Pelatih Dipecat sebelum Musim Usai

Pemecatan 13 pelatih sebelum Liga 1 berakhir menarik perhatian dari pelatih PSM Makassar, Robert Rene Alberts.

Belum juga kompetisi berakhir, mayoritas pelatih tim-tim Liga 1 harus terdepak.

Hingga menyisakan lima laga terakhir, tercatat sisa lima pelatih yang masih dipertahankan oleh klubnya sejak awal liga berlangsung.

Mereka yakni Simon McMenemy (Bhayangkara FC), Stefano Cugurra (Persija), Jacksen F Thiago (Barito Putra), Gomes De Oliveira (Madura United), dan Robert Rene Alberts (PSM).

Robert Rene Alberts merepon kejadian ini sebagai fenomena yang tak masuk akal dalam sebuah kompetisi sepak bola profesional.

"Kalian tahukan tersisa lima pelatih yang belum dipecat, Bhayangkara, Madura, Barito, Jakarta dan Makassar."

(Baca Juga: Sedang Diare, Pemain Asing Bali United Ini Tetap Berjuang untuk Bali United)

"Ini sangat lucu, tak ada yang seperti ini di dunia, 13 pelatih dipecat sebelum musim selesai," ujar Robert seperti dikutip SuperBall.id dan BolaSport.com dari Tribun-Timur.

Eks pelatih Arema FC ini memiliki pandangan tersendiri mengenai sepak bola di Indonesia.

Menurutnya semua tim yang berlaga di Liga 1 Indonesia selalu menginginkan kemenangan, bahkan menargetkan juara.

Kemudian ekspektasi tinggu itu tak tercapai, satu-satunya langkah yang paling sering dilakukan pihak klub yakni memecat pelatih kepala.

"Banyak yang lucu di liga ini, mengapa karena mereka berfikir semua tim akan menang," imbuh Robert.

(Baca Juga: Skuat Sriwijaya FC Alami Kejadian yang Bikin Gemetar Usai Menang atas Perseru Serui)

Padahal menurut Robert sepakbola itu indah dan merupakan olahraga paling baik dan menyenangkan di muka bumi.

Persoalan menang kalah dalam sepakbola adalah kewajaran.

"Sepakbola normal, menang kalah, kalau kita menang pasti senang, namun kalau kalah orang-orang mengomentari kita."

"Saya pikir menang kalah persoalan normal, tapi kalau kita kalah karena sesuatu yang tidak baik dalam pertandingan, itu menyedihkan, namun hari ini kita menang karena mampu mengatasi hal itu," tutup pelatih asal Belanda itu.