Madura United dipastikan mendapatkan sanksi dua partai usiran di dua laga selanjutnya buntut dari kericuhan saat lawan Borneo FC di Stadion Ratu Pamelingan, Madura, Jumat (13/10/2017).
Sanksi ini dijatuhkan oleh komisi disiplin (Komdis) PSSI hari ini, Jumat (20/10/2017).
Beberapa poin kericuhan yang terjadi saat itu antara lain pelemparan berbagai barang ke lapangan dan penyerangan terhadap wasit asing asal Iran, Hasan Akrami.
Kericuhan yang dilakukan suporter saat itu terjadi karena suporter menilai wasit Hasan Akrami tidak adil dalam memimpin pertandingan.
Madura United dipastikan akan menjalankan dua laga selanjutnya di luar pulau Madura.
(Baca Juga: Pelatih dan Pemain Madura United Heran dengan Kondisi Persib Bandung)
Pada dua laga usiran ini, Madura United akan berhadapan dengan Barito Putera (8/11/2017) dan Bhayangkara FC (8/11/2017)
Dilansir BolaSport.com dari instagram @maduraunited.fc Ketua LOC Madura United Moh Alwi menyatakan sudah mengajukan dua opsi stadion untuk dua partai usiran Madura United.
"Kami ajukan dua venue untuk laga usiran, tetapi, kecenderungan manajemen klub adalah bertanding di Jember dengan beberapa alasan. komunikasi dengan pihak pengelola dua stadion tersebut sudah kami lakukan," kata Moh Alwi.
(Baca Juga: Madura United Disanksi Komdis PSSI Akibat Kericuhan Saat Lawan Borneo FC)
Ini bukan kali pertama Madura mendapat sanksi partai usiran.
Musim lalu, Madura United juga mendapat sanksi laga usiran dalam pelaksanaan TSC 2016.
Dua laga usiran yang diberikan oleh PT GTS selaku pengelola TSC sehingga laga digelar di Stadion Delta Sidoarjo.
Editor | : | Andi Ernanda |
Sumber | : | BolaSport.com |
Komentar