Liga 1 akan segera usai dan tinggal menyisakan dua pekan laga lagi.
Namun hingga kini gaji para pemain Persegres Gresik juga tak kunjung dibayar oleh pengurus Persegres.
Padahal tim berjuluk Laskar Joko Samudro ini sudah pasti terdegradasi.
Dari sekian banyak pemain yang dimiliki Laskar Joko Samudro, hanya Choirun Nasirin kiper keempat Persegres yang berani buka suara.
Nasirin yang memiliki istri dan satu anak ini mengaku sudah jengah dan tak berdaya melihat kondisi tim yang dinilai sudah tidak ideal sehingga akhirnya berpengaruh pada prestasi tim.
"Tidak akan ada habisnya mbak kalau kita bicarakan soal Persegres. Sampai hari ini gaji pemain belum dibayar selama 3 bulan, untuk pemain putaran kedua kurang 2 bulan," ungkap Choirun Nasirin pada Surya.co.id, Kamis (2/11/2017) pagi.
(Baca Juga: Dua Pemain Tengah Persija Jakarta yang Diwaspadai Gelandang Persib Bandung)
Mantan kiper Perseru Serui itu mengaku sempat menyayangkan suara dan isu terkait pemain Persegres yang dikabarkan menerima suap.
Padahal kondisi tim memang sedang tak kondusif.
Apalagi jumlah kebobolan Nasirin memperlihatkan jumlah gol terbanyak dibanding kiper lainnya.
Hingga kini saja, Persegres menjadi tim dengan jumlah kebobolan terbanyak di Liga 1, yang mencapai 91 gol, dan baru mengamankan poin 10 saja.
"Gini ini masih ada isu kena suap ini itu. Padahal tidak segampang membalik telapak tangan untuk mengembalikan kepercayaan, apalagi jumlah kebobolan saya di Persegres ini paling banyak dalam karier saya. Ini sangat berat buat saya sebenarnya," ujarnya.
Nasirin khawatir dengan kondisi tim yang mengalami masalah finansial, dan berpengaruh pada prestasi, akan berimbas pada karirnya ke depan.
Bahkan tak sungkan, Nasirin menganggap di Persegres merupakan kariernya yang paling buruk dan dirinya berharap agar kompetisi ini segera usai.
Karena hak mereka tak kunjung diberikan, dan pemain diharuskan terus bermain hingga kompetisi usai.
"Trauma pasti, ini dalam karier saya paling kurang beruntung. Tapi saya ambil hikmahnya saja, semua saya kembalikan pada Allah dan pada pribadi masing-masing tentang penilaian orang sama saya."
"Saya hanya berpikir karena Allah lebih tahu mana yang benar dan tidak," tegas Choirun Nasirin.
Editor | : | Andi Ernanda |
Sumber | : | jatim.tribunnews.com |
Komentar