Tampilan luar sejumlah pelatih di Liga 1 musim 2017 tidak kalah keren dari Joachim Loew atau Pep Guardiola saat berada di pinggir lapangan.
SuperBalll.id dan BolaSport.com merangkum delapan pelatih dari tim-tim peserta Liga 1 dengan gaya berpakaian yang karismatik.
Bukan mau sok kekinian, tetapi, pilihan outfit masing-masing memiliki arti tersendiri sekaligus bukti cinta mereka pada profesi yang digeluti.
Berikut ini adalah delapan pelatih Liga 1 dengan penampilan paling berkesan:
1. Robert Rene Alberts (PSM Makassar)
Selama ini, Rene identik dengan topi visor berwarna cokelat muda dan tas pinggang.
Rupanya, topi tersebut digunakan Rene untuk memudahkannya memantau skuat PSM saat latihan atau bertanding.
(Baca Juga: Dilepas Persija, Amarzukih Gabung Tim Promosi Liga 1)
Pelatih asal Belanda itu mengatakan, topi tersebut berfaedah untuk menghalau silau cahaya matahari.
Sementara tas pinggang dipakainya untuk menaruh ponsel pintar dan dompet.
2. Widodo Cahyono Putro (Bali United)
Widodo C Putro. Pelatih asal Cilacap. Mantan pemain nasional bernomor 7.
Tangani Serdadu Tridatu di pekan 6, adaptasi cepat & permainan atraktifnya bawa Fadil Sausu dkk finis di posisi 2 dengan 68 poin.
Prestasi gemilang ini bawa ia masuk 3 kandidat pelatih terbaik musim ini. pic.twitter.com/sEwuUoEspn
— Go-Jek Traveloka L1 (@Liga1Match) November 19, 2017
Widodo selalu tampak rapi dengan kemeja resmi klub bermotif kotak-kotak berwarna hitam dan putih.
Pada kemeja tersebut pula terdapat logo Bali United di bagian dada sebelah kiri.
Tidak hanya menyoal estetika, unsur tradisi juga diperhatikan dalam pemilihan outfit tersebut.
(Baca Juga: Supardi Terkesan dengan Cara Mario Gomez Latih Skuat Persib Bandung)
Seperti Yin Yang di Cina, warna hitam dan putih dalam adat Bali merupakan bentuk manifestasi keseimbangan alam semesta.
3. Rudy Eka Priambada (PS TNI)
Rudy ialah pelatih termuda pada Liga 1 musim 2017. Meski begitu, juru taktik berusia 35 tahun itu memilih tampilan sederhana namun tetap terlihat elegan.
Di pinggir lapangan, Rudy kerap mengenakan paduan kaus polo tim yang dipadukan dengan celana bahan berwarna hitam.
Tidak lupa, rambut bergaya spike dengan sedikit uban di beberapa bagian juga menambah oke penampilannya.
4. Ricky Nelson (Eks Borneo FC)
Kombinasi jas dan kemeja hitam atau putih selalu menjadi pilihan Ricky saat mendampingi tim asuhannya bertanding.
Konsisten menabrak "pakem", Ricky pun mengaku mulai terbiasa dengan pertanyaan, "Enggak kepanasan, mas?"
"Saya tetap respek dengan pekerjaan. Pemain profesional dengan pekerjaan mereka. Saya juga profesional dengan pekerjaan saya," ucap Ricky kepada BolaSport.com.
5. Nilmaizar (Eks Semen Padang)
Bukan Joachim Loew, inspirasi fesyen Nil adalah Pep Guardiola.
Tidak hanya soal berpenampilan, gimik Nil juga terbilang atraktif saat memberikan instruksi dari pinggir lapangan.
Berbeda dengan Pep yang identik dengan kepala botak, Nil merawat sisi maskulinitas lewat kumisnya.
6. Simon Mcmenemy (Bhayangkara FC)
Simon McMenemy bersama Bhayangkara FC musim ini:
19 Menang
2 Seri
7 KalahKomentarmu? pic.twitter.com/9Rd4W4KEJV
— Go-Jek Traveloka L1 (@Liga1Match) October 10, 2017
Bersama Bhayangkara FC, Simon tampil simpel nan stylish dengan kesan sporty.
Di pinggir lapangan, pelatih asal Skotlandia itu biasa mengenakan kaus polo tim dengan padanan celana jogger tiga perempat dan sneakers.
(Baca Juga: Airlangga Sucipto Masih Tunggu Kepastian dari Persib Bandung)
Tato yang membalut lengan bawah Simon pun turut menunjang penampilan sang pelatih.
Penampakan berbeda terlihat saat Simon melatih timnas Filipina. Kala itu, juru strategi berusia 40 tahun tersebut lebih memilih setelan jas formal.
7. Aji Santoso (Persela Lamongan)
Aji terlihat nyaman dengan paduan kemeja, sweater, celana jeans, dan sepatu pantofel.
Sekali waktu, pelatih berkacamata itu juga tampak oke dengan kombinasi blazer dan kaos polos.
Aji mengaku senang dengan kerapian. Menurut pelatih berusia 47 tahun itu, dia merasa lebih percaya diri dengan gaya berpakaiannya tersebut.
8. Iwan Setiawan (Borneo FC)
Metro_TV: Persebaya Pecat Iwan Setiawan https://t.co/G7XHFbTEOD pic.twitter.com/gpVkAfoDuz
— 周洁琼 khlr (@joopinkyy) May 23, 2017
Iwan sebetulnya identik dengan baju koko dan kopiah saat memimpin timnya dari pinggir lapangan.
Menurut Iwan, baju muslim yang dikenakannya bukan semata untuk menunjukkan sisi agamis.
(Baca Juga: Lepas dari Sriwijaya FC, Ini Alasan Airlangga Kembali ke Persib Bandung)
Iwan mengakui bahwa dirinya termasuk pelatih yang meledak-ledak. Maka, berbaju koko dianggap mampu mensugestinya untuk mengontrol emosi.
Namun, belakangan Iwan mengubah penampilannya menjadi lebih sporty.
Editor | : | Aidina Fitra |
Sumber | : | BolaSport.com |
Komentar