CEO Arema FC, Iwan Budianto, mengungkapkan permohonan maafnya atas kerusuhan di Stadion Kanjuruhan, Malang, Minggu (15/4/2018) lalu.
Iwan mengatakan kericuhaan yang melibatkan puluhan Aremania terluka merupakan tanggung jawab manajemen dan panitia pelaksana Arema FC.
Menurutnya, kejadian tersebut terjadi karena kurangnya antisipasi panpel dan manajemen selama pertandingan.
"Saya selaku CEO Arema FC mengakui bahwa itu terjadi akibat kelalaian aparat kami. Kelalaian terjadi karena kami terlalu menganggap remeh kesulitan apa yang akan terjadi saat pertandingan," ungkap Iwan, Kamis (19/4/2018).
(Baca Juga: Penyerang Asing Bhayangkara FC Iri dengan Persija dan Persib)
Pria berusia 44 tahun itu membeberkan kericuhan adalah bentuk akibat dari tindakan kasar aparat keamanan saat menangani satu Aremania yang berlari ke tengah lapangan.
Saat itu, satu Aremania diamankan pihak keamanan tanpa menggunakan pakaian.
Tidak hanya itu, reaksi Aremania semakin memuncak saat melihat aparat keamanan melakukan tindakan kasar.
"Saya paham reaksi Aremania ketika satu Aremania diamankan tidak pakai baju dan malah terjadi pemukulan," ucap dia.
Editor | : | Gangga Basudewa |
Sumber | : | BolaSport.com |
Komentar