Sejak diangkat menjadi pelatih Timnas Indonesia pada 27 Januari 2017, Luis Milla belum memberikan dampak signifikan kepada Febri Hariyadi dan kolega.
Bahkan hingga pertandingan kontra Timnas U-23 Uzbekistan dalam perhelatan PSSI Anniversary Cup 2018, performa yang diharapkan belum juga terlihat.
Timnas U-23 Indonesia tak mampu mencetak gol dalam tiga pertandingan perhelatan singkat tersebut.
Hasil Timnas U-23 Indonesia di PSSI Anniversary Cup 2018
Indonesia 0-1 Bahrain
Indonesia 0-0 Korea Utara
Indonesia 0-0 Uzbekistan
PSSI tampaknya masih berharap banyak pada Luis Milla menjelang laga krusial di Asian Games 2018.
Skuat Garuda Muda bakal menjadi tuan rumah dalam perhelatan besar se-Asia yang melibatkan negara-negara kuat di bidang sepak bola itu.
Luis Milla diharapkan bisa segera membenahi segala kekurangan Timnas U-23 Indonesia dalam tempo 3,5 bulan ini sebelum Asian Games 2018 dimulai.
Tiga tim luar yang menjadi lawan Timnas U-23 Indonesia di PSSI Anniversary Cup 2018 akan kembali bermain di Asian Games 2018, bahkan kemungkinan besar dengan skuat yang lebih kuat.
Jika turnamen PSSI Anniversary Cup 2018 itu dijadikan patokan dan Timnas U-23 Indonesia, misalnya, satu grup dengan Bahrain, Korea Utara, dan Uzbekistan, maka tamatlah riwayat target ke semifinal Asian Games 2018.
(Baca Juga: Djanur Tak Pusingkan Kehadiran Hansamu Saat PSMS Jumpa Barito Putera)
Evaluasi Luis Milla
Berdasarkan catatan SuperBalli.d, Luis Milla dikontrak PSSI selama dua tahun hingga akhir Desember 2018.
Pelaksana Tugas Ketua Umum PSSI Joko Driyono berencana akan mengevaluasi kinerja Luis Milla setelah Asian Games 2018, 18 Agustus-2 September 2018.
Berbeda dengan catatan SuperBall.id dan beberapa sumber seperti tertera di Transfermarkt, Joko Driyono mengaku kontrak Luis Milla akan habis setelah Asian Games 2018 berakhir.
Jika pria Spanyol berusia 52 tahun itu tak lagi menjadi pelatih Timnas Indonesia, termasuk U-23, setelah Asian Games 2018, siapakah yang layak menggantikannya.
Berikut 2 calon yang layak gantikan Luis Milla menurut penilaian SuperBall.id:
Pelatih Persija Jakarta Stefano Cugurra mampu meningkatkan optimisme The Jakmania saat skuat Macan Kemayoran itu terpuruk di Liga 1 musim 2017.
Persija yang sempat keluar dari sepuluh besar langsung melesat ke posisi empat klasemen Liga 1 di akhir musim itu.
Gaya pertahanan yang kokoh sangat sulit dihancurkan lawan tanding.
(Baca Juga: Eks Gelandang Juventus Siapkan Jurus untuk Antisipasi Penjagaan Ketat Pemain PSMS)
Apalagi pada musim ini, Persija lolos ke semifinal Piala AFC 2018 zona ASEAN setelah melibas beberapa tim kuat dari negeri tetangga.
Pria yang akrab dengan sapaan Teco itu terlihat sangat memahami karakter skuatnya.
Penempatan dan pertukaran pemain sejauh dinilai tepat saat jadwal pertandingan Persija cukup padat.
Gaya melatih Teco ini kemungkinan bisa diterapkan di Timnas U-23 Indonesia yang memiliki kemampuan pertahanan dan serangan cepat.
2- Indra Sjafri
Nama Indra Sjafri membumi keberhasilannya mengasuh Timnas U-19 Indonesia era Evan Dimas.
Ketika itu Timnas U-19 Indonesia berhasil menjuarai Piala AFF U-19 pada musim 2013.
Keberhasilannya itu diiringin dengan lahirnya pemain-pemain bintang sekelas Evan Dimas, Hansamu Yama, Ilham Udin Armaiyn, dan lainnya.
Saat ditunjuk lagi menjadi pelatih Timnas U-19 Indonesia pada tahun 2017, Indra melahirkan beberapa pemain bintang yang kini juga dipakai dalam skuat asuhan Luis Milla seperti Osvaldo Haay, Satria Tama, Egy Maulana dan lainnya.
Hampir mayoritas dari skuat asuhan Luis Milla pernah dilatih oleh Indra Sjafri.
Melihat kondisi ini, Indra dinilai pas melatih Timnas U-23 Indonesia karena mampu memahami karakter pemain.
Editor | : | Aidina Fitra |
Sumber | : | superball.id |
Komentar