Penyerang Bhayangkara FC, Herman Dzumafo Epandi jarang mendapatkan kesempatan bermain sejak menit pertama dari 7 pertandingan yang sudah dilakoninya di Liga 1.
Herman Dzumafo hanya tiga kali diturunkan sebagai starting line-up di laga kontra PSMS Medan, Persela Lamongan, dan Barito Putera.
Sisa empat laga lainnya melawan PSIS Semarang, Perseru Serui, PS Tira, dan Sriwijaya FC, dia turun dari bangku cadangan.
Pelatih Bhayangkara, Simon McMenemy pun punya alasan kenapa dia jarang memberikan kesempatan sejak awal buat eks PSPS Pekanbaru (sekarang Riau) itu.
(Baca Juga: Penalti Kontroversial di Laga Persija Kontra Home United Disorot Komentator Asing)
Padahal, pemain asal Kamerun cukup berkontribusi atas sumbangan tiga gol yang telah dikumpulkannya sejauh ini.
"Dzumafo pemain yang bisa kasih hal baru ketika masuk di pertandingan sebagai pemain pengganti. Peran Dzumafo seperti Ilham Udin Armaiyn musim lalu," kata Simon McMenemy kepada wartawan saat sesi jumpa pers, Rabu (16/5/2018).
"Musim lalu Spaso (Ilija Spasojevic) dan Dendi (Sulistyawan) biasanya kami tarik untuk digantikan Ilham. Ilham bisa kasih perbedaan ketika pertahanan lawan sudah kelelahan," ujarnya menambahkan.
(Baca juga: Simon McMenemy Sampingkan Urusan Sentimentil Melawan Mitra Kukar)
Eks pelatih timnas Filipina itu menyebut bahwa kondisi Dzumafo juga sudah tak memungkinkan untuk tampil sejak awal dan bahkan bermain secara penuh.
"Kondisinya musim ini antara Dzumafo dan Ilham sama. Dzumafo bagus menghadapi pertahanan lawan. Dzumafo bisa kasih sesuatu, dia punya kelebihan," kata pelatih berusia 40 tahun.
"Dzumafo sendiri sudah merasa senior, main 90 menit berat buat dia. Ini juga taktik sebenarnya memainkan dia di babak kedua," tuturnya.
Editor | : | Gangga Basudewa |
Sumber | : | superball.id |
Komentar